Rio de Janeiro, MINA – Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva mengatakan tidak akan ada perdamaian di dunia sampai ada perdamaian di Gaza. Ia menjadi pemimpin dunia pertama yang menggambarkan apa yang terjadi di Gaza sebagai genosida.
“Dua pertiga wilayah Jalur Gaza, salah satu kota urban tertua dalam sejarah telah dihancurkan oleh pemboman tanpa pandang bulu,” kata Luiz Inácio Lula da Silva dalam pidatonya di KTT Urban Cities (U20), Ahad (17/11) malam di sela-sela KTT G20 yang dimulai di Rio de Janeiro
Bersamaan dengan KTT Urban Cities, di Kota Rio de Janeiro (Brazil tenggara) digelar pawai massal yang diorganisir oleh lebih dari 300 organisasi rakyat dan serikat pekerja Brazil.
Ribuan orang berkumpul di daerah Copacabana di pusat kota, meskipun hujan deras, untuk memprotes apa yang mereka gambarkan sebagai genosida yang dilakukan oleh “Israel” terhadap rakyat Palestina.
Baca Juga: Trump: Kami Sepakat, Tawanan di Gaza Ingin Segera Bebas
Para peserta memegang spanduk bertuliskan: “Lula, putuskan hubungan dengan Israel, lawan genosida”, bersama dengan bendera Palestina.
Pawai ini merupakan bagian dari serangkaian gerakan rakyat yang bertepatan dengan KTT G20, yang mempertemukan para pemimpin 19 negara anggota G20, serta perwakilan Uni Eropa dan Uni Afrika.
Sebagai bentuk simbolis solidaritas terhadap rakyat Palestina, sejumlah aktivis solidaritas Brasil mengibarkan bendera Palestina di landmark bersejarah “Lapa Arches” di kota Rio de Janeiro.
KTT G20 2024 dimulai hari ini di Rio de Janeiro, Brazil, dengan partisipasi para pemimpin dari 19 negara anggota G20, serta perwakilan Uni Eropa dan Uni Afrika.
Baca Juga: Pertama Kali Serangan Israel Target Pasukan Keamanan Suriah, Tiga Tewas
KTT ini diharapkan menjadi saksi diskusi intensif tentang isu-isu global utama, termasuk pertumbuhan ekonomi, perubahan iklim, ketahanan pangan, dan kesehatan global. []