Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Burundi Wafat, Serangan Jantung

Rudi Hendrik - Rabu, 10 Juni 2020 - 06:28 WIB

Rabu, 10 Juni 2020 - 06:28 WIB

0 Views

Gitega, MINA – Pemerintah Burundi mengumumkan, Presiden Pierre Nkurunziza, 55 tahun, yang sudah wafat, meninggal karena serangan jantung.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Twitter pada Selasa (9/6), pemerintah mengumumkan, “dengan kesedihan yang besar bagi rakyat Burundi dan masyarakat internasional” atas meninggalnya Presiden.

Menurut pernyataan itu, Nkurunziza telah menghadiri pertandingan bola voli pada Sabtu sore (6/6) dan dibawa ke rumah sakit malam itu setelah jatuh sakit.

Meskipun ia tampak pulih pada hari Ahad dan berbicara kepada orang-orang di sekitarnya, kondisinya tiba-tiba memburuk pada Senin pagi (8/6). Dia kemudian menderita serangan jantung. Meskipun dilakukan upaya resusitasi dengan segera, dokter tidak dapat menghidupkannya kembali.

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Nkurunziza meninggal di sebuah rumah sakit di Karuzi, Burundi timur.

Pemerintah mengatakan akan ada masa berkabung nasional selama tujuh hari mulai Selasa dan bendera akan dikibarkan setengah tiang.

Malcolm Webb dari Al Jazeera, yang melaporkan dari ibu kota Kenya, Nairobi, mengatakan, penyebab kematian ditanggapi dengan skeptis di antara beberapa warga Burundi di media sosial dan di tempat lain.

“Sekitar 10 hari yang lalu, Denise Nkurunziza, ibu negara Burundi, terbang ke Nairobi untuk perawatan medis, tetapi banyak pers lokal di sini melaporkan bahwa dia menderita COVID-19,” katanya.

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

“Jadi sekarang tentu saja akan ada banyak spekulasi dan tebakan dari orang-orang Burundi, dari diaspora tentang klaim ini bahwa presiden mengalami serangan jantung,” lapor Webb.

Bulan lalu, Burundi mengusir perwakilan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tengah kritik atas penanganan pemerintah terhadap pandemi virus corona. (T/RI-1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza   

Rekomendasi untuk Anda

Afrika
Afrika
Afrika
Afrika
Afrika