Washington, MINA – Dalam sebuah panggilan video pada Jumat (18/3), Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada Presiden Joe Biden bahwa Amerika Serikat (AS) dan NATO harus berbicara dengan Rusia untuk mengatasi krisis Ukraina.
“Sanksi yang membabi buta hanya akan membuat rakyat menderita. Jika semakin meningkat, dapat memicu krisis serius ekonomi global dan perdagangan, keuangan, energi, makanan, dan industri dan rantai pasokan, melumpuhkan ekonomi dunia yang sudah lesu dan menyebabkan kerugian yang tidak dapat dibatalkan,” ujar Xi dalam panggilan video selama hampir dua tersebut seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Beijing menahan diri untuk tidak mengutuk perang Rusia di Ukraina dan sebaliknya menekankan dialog serta solusi damai untuk krisis tersebut.
“Apa pun situasinya, selalu ada kebutuhan akan keberanian politik untuk menciptakan ruang bagi perdamaian dan memberikan ruang bagi penyelesaian politik,” kata Xi.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Perang Rusia-Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari lalu itu menarik kecaman internasional, menyebabkan pembatasan keuangan di Moskow dan mendorong eksodus perusahaan global dari Rusia.
Setidaknya 816 warga sipil meninggal dan 1.333 terluka di Ukraina sejak awal perang, kata PBB, sambil mencatat bahwa angka itu sebenarnya mungkin lebih tinggi.
Selain itu, lebih dari 3,27 juta orang juga telah melarikan diri ke negara-negara tetangga.
Xi mengakui, ada perbedaan antara China dan AS tentang krisis di Ukraina namun yang penting adalah menjaga perbedaan seperti itu tetap terkendali. (T/RE1/P1)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)