Beirut, MINA – Presiden Lebanon Michel Aoun akan mengadakan konsultasi yang mengikat dengan parlemen pekan depan untuk menunjuk perdana menteri baru.
Langkah itu beberapa hari setelah Perdana Menteri yang ditunjuk Saad Hariri mengundurkan diri dalam langkah dramatis, menyebabkan negara yang dilanda krisis itu ke dalam gejolak ekonomi lebih lanjut dan ketidakstabilan politik, Daily Star melaporkan, Rabu (21/7).
Di antara nama-nama yang mengemuka, Najib Azmi Mikati adalah figur yang terlihat menjadi favorit PM.
Mikati adalah seorang politisi yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Lebanon dalam dua periode. Pada bulan April 2005 hingga Juli 2005, dia menjabat sebagai Perdana Menteri Lebanon dalam pemerintahan sementara.
Baca Juga: [POPULER MINA] Sumud Nusantara, Israel Kekeh Akan Duduki Gaza
Pada tanggal 25 Januari 2011, Mikati dikonsultasikan oleh konsultasi untuk menentukan strategi sebagai Perdana Menteri setelah Omar Karami mundur karena gagal membangun pemerintah baru.
Mikati adalah seorang pengusaha yang kaya, berdagang dalam bisnis telekomunikasi. Dia adalah seorang Muslim Sunni dan dikenal sebagai seorang yang pro-Suriah.
Sesuai dengan pembagian kekuasaan yang diatur dalam Konstitusi Lebonon, PM dijabat dari kalangan Muslim Sunni, sedangkan Presiden dari Kristen Maronit (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Mesir Bantah Klaim Media Israel tentang Pengalihan Senjata Hamas
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hubungan Israel–Australia Memanas, Canberra Kecam Pembatalan Visa Perwakilannya