Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Irlandia Kembali Desak PBB Lakukan Intervensi Militer di Gaza

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 18 detik yang lalu

18 detik yang lalu

0 Views

Presiden Irlandia Michael Higgins. (Foto: President of Ireland)

Dublin, MINA – Presiden Irlandia Michael Higgins kembali mendesak PBB untuk melakukan intervensi militer di Gaza, untuk memastikan penyaluran bantuan kemanusiaan sekaligus mengecam genosida yang sedang berlangsung.

Dalam wawancara dengan lembaga penyiaran publik Irlandia, RTE, pada Sabtu (23/8), Higgins menyebut perang tersebut sebagai “periode tragis” dalam sejarah modern, terutama mengingat laporan yang berafiliasi dengan PBB pada akhir pekan yang menyebutkan “wabah kelaparan” di Kota Gaza.

Temuan laporan tersebut, yang telah dibantah dan dikritik oleh Israel, dikutip oleh Higgins untuk menggambarkan apa yang disebutnya sebagai penurunan ke dalam “ranah non-akuntabilitas.”

Dikutip dari Almayadeen, Higgins mendesak komunitas global mengambil tindakan tegas guna menjamin akses kemanusiaan ke Gaza, menekankan bahwa upaya Israel, seperti penerjunan bantuan lewat udara dan gencatan senjata sementara, tidak memadai dan sebagian besar bersifat simbolis.

Baca Juga: PM Anwar Umumkan Tambahan Bantuan untuk Gaza Rp384 M

Presiden Irlandia mengacu pada Bab 7 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang memberi wewenang kepada Dewan Keamanan untuk menegakkan perdamaian melalui cara-cara militer, dengan alasan bahwa Majelis Umum PBB dapat mengabaikan hak veto dewan.

“Jika sebagian anggota komite Majelis Umum mendukungnya, bahkan jika Dewan Keamanan menggunakan hak veto untuk memblokirnya, Sekretaris Jenderal dapat meminta dibentuknya pasukan untuk menjamin akses kemanusiaan,” kata Higgins.

Mengenang kunjungan sebelumnya ke Gaza dan Tepi Barat, Higgins merenungkan dampak psikologis yang menghancurkan pada anak-anak Palestina.

“Kita sekarang berada di posisi melihat titik nadir perilaku manusia… anak-anak kekurangan obat-obatan, dan para ibu kekurangan air dan sarana yang diperlukan untuk mengatasi malnutrisi sementara mereka menyaksikan anak-anak mereka meninggal,” kata Higgins.

Baca Juga: Tujuh Tekad Sumud Nusantara Bela Palestina, Tolak Normalisasi dengan Israel

Higgins, yang kini berusia 84 tahun dan hampir mengakhiri masa jabatan kepresidenannya yang hampir 14 tahun, secara konsisten bersikap kritis terhadap Israel, terutama sejak eskalasi perang di Gaza.

Selama bertahun-tahun menjabat sebagai kepala negara Irlandia, ia telah menjadi tokoh vokal dalam membentuk nada kebijakan luar negeri Dublin.

Irlandia secara resmi mengakui Negara Palestina pada Mei 2024, yang mendorong Israel menutup kedutaan besarnya di Dublin. Selanjutnya, pemerintah Irlandia mengambil langkah untuk mengkriminalisasi impor barang dari permukiman di Tepi Barat yang diduduki. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kecaman Keras PM Anwar Ibrahim: Rezim Zionis Kejam, Dunia Harus Bertindak

Rekomendasi untuk Anda