Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Jokowi di Hannover Messe Tegaskan Indonesia Terbuka untuk Investasi

Hasanatun Aliyah - Senin, 17 April 2023 - 13:22 WIB

Senin, 17 April 2023 - 13:22 WIB

11 Views

Jokowi dalam sambutannya di upacara pembukaan Hannover Messe 2023, Jerman, Ahad (16/4) waktu setempat. (Foto: Setkab RI)

Hannover, MINA -Presiden RI Joko Widodo menegaskan, Indonesia sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama, di antaranya dalam hilirasi industri dan ekonomi hijau.

“Indonesia tidak sedang menutup diri, justru kami sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama dalam membangun industri hilir di Indonesia,” ujar Jokowi dalam sambutannya di upacara pembukaan Hannover Messe 2023, Jerman, Ahad (16/4) waktu setempat.

Dalam membangun industri tersebut, Presiden menilai bahwa Indonesia memiliki peluang yang sangat besar, terlihat dari proyeksi nilai investasi dalam peta jalan hilirisasi Indonesia yang mencapai 545,3 miliar dolar AS.

“Sampai tahun 2040 ada 21 komoditas dalam peta jalan hilirisasi yang diproyeksikan mencapai nilai investasi USD545,3 billion, ini peluang yang sangat besar, yang saling menguntungkan,” kata Presiden.

Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis

Selain itu, Kepala Negara juga menekankan komitmen Indonesia dalam menjaga keberlangsungan lingkungan yang terlihat dari sejumlah aksi nyata yang telah dilakukan dalam memperbaiki lingkungan serta upaya melaksanakan transisi energi.

“Laju deforestasi turun signifikan dan terendah 20 tahun terakhir, kebakaran hutan turun 88 persen, rehabilitasi hutan 600 ribu hektare hutan mangrove yang akan selesai direhabilitasi di tahun 2024, terluas di dunia, juga dibangun 30 ribu hektare kawasan industri hijau,” tuturnya.

Di samping itu, Presiden menyebut bahwa Indonesia juga menargetkan 23 persen sumber energi yang dihasilkan berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT) pada 2025, serta berencana untuk menutup seluruh pembangkit listrik tenaga uap batu bara di tahun 2050.

“Indonesia juga ingin memastikan bahwa transisi energi menghasilkan energi yang terjangkau bagi masyarakat kita,” lanjutnya. (R/R5/P1)

Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia   

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda