Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Jokowi Hadiri Kick-Off Keketuaan ASEAN 2023

sajadi - Ahad, 29 Januari 2023 - 16:25 WIB

Ahad, 29 Januari 2023 - 16:25 WIB

5 Views

Jakarta, MINA – Presiden RI Joko Widodo menghadiri acara peluncuran atau kick-off keketuaan ASEAN 2023 di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Ahad (29/1).

Seperti dikutip dari laman Setkab RI, Presiden bertolak dari Istana Merdeka menuju Bunderan HI dengan bersepeda didampingi  sejumlah menteri.

Dalam sambutannya Presiden Jokowi meyakini, ASEAN masih memiliki peran yang penting dan relevan bagi rakyat, baik di kawasan maupun di dunia.

“Saya meyakini bahwa ASEAN masih penting dan relevan bagi rakyat, bagi kawasan, dan bagi dunia,” ujarnya.

Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman

Jokowi juga menyebut, saat ini Indonesia menjadi Ketua ASEAN di tengah situasi global sulit.

Menurutnya, saat ini dunia masih mengalami berbagai krisis, mulai dari krisis ekonomi, krisis energi, krisis pangan, hingga perang yang masih terjadi.

Meski demikian, melalui pengalaman presidensi G20 yang dimiliki Indonesia, keketuaan Indonesia akan berkomitmen untuk terus meningkatkan kontribusi ASEAN. Kontribusi tersebut baik dalam bidang perdamaian maupun pertumbuhan ekonomi.

“Bahwa ASEAN akan terus berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik. Bahwa ASEAN akan terus dapat menjaga pertumbuhan ekonomi dan ASEAN Matters, Epicentrum of Growth,” ucap Presiden.

Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menjelaskan, tema keketuaan ASEAN 2023 memiliki dua elemen besar.

Elemen pertama adalah “ASEAN Matters”, bagaimana Indonesia dengan keketuaannya tetap menjadikan ASEAN itu relevan dan penting, tidak saja bagi rakyat Indonesia, tetapi juga bagi rakyat ASEAN dan di luar ASEAN.

Kedua, Indonesia ingin ASEAN tetap memerankan peran sentral sehingga dapat menjadi motor dan dapat berkontribusi bagi stabilitas dan perdamaian kawasan, termasuk Indo-Pasifik.

“Oleh karena itu, Bapak Presiden mengatakan bahwa kita ingin menjadikan ASEAN memegang peran yang sangat penting, menjadi lokomotif untuk menggerakkan agar Indo-Pasifik tetap menjadi kawasan yang damai dan stabil. Itu yang ASEAN Matters,” jelas Menlu.

Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi

Selanjutnya terkait “Epicentrum of Growth”, Menlu menyebut, sejarah ASEAN selalu terkait dengan masalah ekonomi.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi ASEAN selalu lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi dunia dari tahun ke tahun. Untuk proyeksi 2023 misalnya, proyeksi pertumbuhan ASEAN oleh Asian Development Bank (ADB) itu 4,7 persen, sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari Bank Dunia adalah 1,7 persen.

“Ini Bapak Presiden menginginkan agar hal ini, ini aset, ini akan terus kita tingkatkan agar Asia Tenggara, ASEAN dapat menjadi epicentrum of growth atau pusat pertumbuhan ekonomi. Caranya apa? Ada beberapa kerja sama yang akan diperkuat, antara lain di bidang kesehatan tentunya karena pandemi belum tuntas, kemudian yang kedua di bidang energi, yang ketiga di bidang pangan, dan yang keempat adalah penguatan untuk kerja sama keuangan,” jelasnya. (R/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045 

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Palestina
Indonesia
Indonesia