Jakarta, 27 Jumadil Awwal 1437/7 Maret 2016 (MINA) – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di JCC Senayan, Jakarta, Senin (7/3) pagi.
“Diawali dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’anul Karim, saya nyatakan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) tentang Palestina dan Al-Quds Al-Sharif secara resmi dibuka,” kata Jokowi.
Sebelum masuk dalam sambutan resmi, ia memberikan informasi terkait dengan komposisi Biro KTT Luar Biasa OKI ke 5 kepada para tamu undangan, di mana Presiden Republik Indonesia ditunjuk sebagai Ketua dan tuan rumah KTT setelah dilakukan konsultasi dengan sekretariat OKI dan dengan sejumlah negara terkait komposi Biro KTT Luar Biasa OKI ke 5 tersebut.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengungkapkan optimismenya pada KTT Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengenai Palestina dan Al-Quds di Jakarta untuk mengembalikan perhatian dunia pada Palestina.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Retno beberapa waktu lalu juga mengingatkan masalah Palestina merupakan pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Kepedulian akan penderitaan rakyat Palestina, menjadi alasan kuat bagi dunia Islam untuk duduk bersama menyatukan pandangan dan upaya, setelah dalam beberapa waktu terakhir saling berseberangan dalam isu Suriah dan Yaman.
Selain mengembalikan isu Palestina ke radar dunia, Retno berharap dalam KTT Luar Biasa OKI ini muncul persatuan antarfaksi di Palestina. Selain itu, anggota OKI sendiri diharapkan untuk bersatu padu mewujudkan perdamaian di negara itu.
Peran KTT dan Indonesia
Dokumen resolusi akan berisi konfirmasi kembali negara-negara OKI dengan fokus Palestina dan Yerusalem yang menjadi lokasi Masjid Al-Aqsha.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Sementara itu, dokumen deklarasi akan lebih padat dan singkat, berisi langkah konkret ke depan untuk menindaklanjuti hal-hal yang disepakati negara-negara OKI terkait dengan Palestina dan Yerusalem.
Sidang luar biasa kali ini merupakan bentuk nyata upaya negara-negara OKI untuk mendorong penyelesaian konflik di Palestina seiring memburuknya situasi di lapangan terkait merebaknya insiden penusukan.
Peranan Indonesia juga tidak kecil dalam mempersiapkan kapasitas Bangsa Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, melalui pelatihan tata kelola pemerintahan yang baik, pendidikan, kepolisian, pertanian, dan keterampilan lainnya.
Menurut data pemerintah, hingga pada akhir 2014 lalu, Indonesia telah melakukan pelatihan pembangunan kapasitas bagi 10.000 warga Palestina di berbagai bidang. (L/P010/P008-P2)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)