Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Omar Bashir: Transportasi Sungai dengan Sudan Selatan Kembali Dibuka

Nidiya Fitriyah - Jumat, 5 Februari 2016 - 19:21 WIB

Jumat, 5 Februari 2016 - 19:21 WIB

461 Views ㅤ

Foto: MINA
Foto: MINA

Foto: MINA

Khartoum, 27 Rabi’ul Akhir 1437/5 Februari 2016 – Presiden Sudan, Omar Hasan Ahmad Al Albashir, mengumumkan akan membuka kembali jalur Transportasi perdagangan lintas Sungai antara Sudan dan Sudan selatan melalui pelayaran Antara Provinsi Wilayah Nil Abyad (Kosti) dan Juba ( Ibu kota Sudan selatan) demi menjaga stabilitas keamanan, politik, dan ekonomi antar kedua Negara.

Hal tersebut disampaikan Omar Hasan Ahmad Al Abashir, dalam pidato di hadapan staf pemerintah, ketika melakukan lawatan kerja ke Provinsi Nil Abyad, Kamis (4/2).

“Kami tidak akan menghukum masyarakat Sudan selatan, karena kami ingin kedua Negara ini hidup damai sesuai kesepakatan dan undang-undang yang berlaku,” ujar Omar, demikian Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan dari Sudan.

Sementara itu, jalur transportasi perdagangan dan barang jalur Sungai diketahui sudah ditutup pada Mei 2012 antara Sudan Utara dan Selatan.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Hal itu disebabkan karena adanya ketegangan di kedua pihak, diantaranya penyitaan kapal barang oleh Sudan Selatan, serta kedua negara saling menuduh masing-masing pihak mendukung pemberontakan antar satu dengan yang lain.

Menurut Badan Statistik PBB baru-baru ini, di perkirakan 198.000 orang Sudan Selatan mengungsi ke Sudan, setelah pecahnya konflik di Selatan pada pertengahan Desember 2013, dan kebanyakan mereka bermukim dan melarikan diri sebagian ke Wilayah Nil Putih dan Ibu Kota Sudan (Khartoum).

Kunjungan kerja Presiden Sudan ke Wilayah Nil Putih dalam Rangka membuka sejumlah Proyek pembangunan perkelanjutan, seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air, yang dikabarkan terbesar di Sudan.

Presiden juga mengatakan, pembentukan Proyek-proyek terbaru ini di wilayah Nil Putih adalah hadiah terbesar dan ini merupakan langkahnya sebagai pemerintah.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Dia menambahkan, hasil dari kontrak kerjasama dengan Pemerintah India untuk memperluas stasiun pembangkit listrik yang ada di Sudan lebih kuranng 700 Megawatt dengan rincian tahap pertama 500 Megawatt dan sisanya tahap kedua diperkirakan menghasilkan lebih kurang 250 Megawatt.

Selain itu, Presiden Sudan berjanji akan menjadikan Wilayah Nil Putih sebagai Penghasil dan Produsen Minyak Negara ke depannya, serta Pembuatan Proyek Bandara Internasional untuk Arus Transportasi Udara antara ibu kota Khartoum, baik barang atau jasa penumpang lainnya.

Presiden Sudan berjanji kepada masyarakat Provinsi Nil Abyad, akan menyediakan air minum bersih untuk warga di Desa-desa yang selama ini belum terjangkau.

Kunjungan Presiden Sudan ke Sungai Nil Putih bersama staf pemerintahan, untuk mendengar dan melihat permasalahan yang ada di sekitar Wilayah serta mengawal proyek-proyek kedepan demi tercapainya semua Program- program yang baik dan berguna bagi seluruh Masyarakat. (L/P008/K06/P4)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Internasional
Internasional
Indonesia
Internasional