Cibubur, Bekasi, MINA – Presiden Pemuda Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Indonesia Astrid Nadya Rizqita mengatakan peran pemuda dalam upaya penyelesaian konflik di Kashmir adalah terus berperan aktif menyuarakan isu Kashmir.
“Untuk pemuda, peran yang dapat kita lakukan adalah tetap aktif. Membuat diskusi, bisa juga membuat webinar lintas negara dan provinsi, seminar di kampus. Kami juga mendorong mahasiswa, anak-anak sekolah untuk menulis jurnal, sehingga nanti mereka membaca bisa juga dibuat dalam karya lain,” katanya saat berbicara dalam diskusi kemanusiaan Kashmir yang digelar Kantor Berita MINA, di Aula Munif Chatib, Cibubur, Bekasi, Selasa (8/2).
Menurutnya, Isu Kashmir belum rampung sampai saat ini sebab akses informasi yang akurat terkait minat baca masih belum holistik, hanya memperlihatkan bahwa Kashmir baik-baik saja.
“Kita juga harus mengoptimalkan kanal-kanal media sosial, karena dengan meningaktkan peran pemuda di media sosial, bukan dengan hal remeh-temeh dan tidak mendidik, tapi kita bisa memberikan yang bermanfaat, edukatif, juga memberi semangat kepada saudara-saudara di Kashmir bahwa kita dari Indonesia mendukung mereka,” ujarnya.
Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis
Ia juga menyayangkan gempuran dari tantangan perkembangan zaman dan globalisasi yang sangat memprihatikan. Bahkan nilai-nilai ketimuran dan agama pelan-pelan bergeser, sehingga pemuda yang harusnya sering membaca buku, lebih berpendidikan, kritis, pelan-pelan semakin terganggu.
“Mereka biasa melihat perang karena sehari-hari main game, rasa empatinya berkurang. Itu juga dibahas di beberapa lembaga pendidikan bahwa anak muda terlalu masuk ke dalam dunia maya yang penuh dengan ilusi. Sehingga lupa dengan keadaan teman-teman kita di luar sana bahkan hal-hal dasar saja tidak bisa didapatkan,” tambahnya.
Untuk itu Astrid menekankan pentingnya edukasi, peran media, anak muda dan masyarakat umum dalam menyikapi permasalahan kashmir/">Jammu dan Kashmir ini.
Diskusi Kemanusiaan ini diselenggarakan oleh Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency), bekerjasama dengan Radio Silaturahim (Rasil) 720 AM, Lembaga Kegawatdaruratan MER-C (Medical Emergency Resque Committee), dan Jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah se-Indonesia dalam rangaka Hari Solidaritas Kashmir. (L/R7/RS2)
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda