Khartoum, MINA – Presiden Sudan Omar Al-Bashir memerintahkan pembebasan semua tahanan politik yang ditahan di negara itu, kantor berita negara SUNA mengatakan, Selasa (10/4).
SUNA melaporkan, keputusan itu diambil sebagai tanggapan terhadap seruan dari partai politik dan kelompok yang berpartisipasi dalam dialog nasional yang sedang berlangsung, demikian Arab News melaporkan.
Langkah itu bertujuan memberi kesempatan bagi para tahanan tersebut terlibat dalam proses politik.
Bashir yang telah memerintah Sudan sejak 1989 dalam sebuah kudeta yang didukung militer, mengatakan, dia tidak akan berpartisipasi dalam pemilihan yang dijadwalkan pada 2020.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Pembebasan tahanan politik datang untuk memperkuat semangat rekonsiliasi, harmoni nasional dan perdamaian yang diciptakan oleh dialog nasional,” kata SUNA.
Kebijakan itupun sebagai bagian dari “langkah-langkah untuk mempersiapkan konstitusi permanen bagi negara.”
Sejak 2015, Bashir telah mengadakan pertemuan berkelanjutan dengan kelompok oposisi dan pemberontak di bawah panji-panji dialog nasional, bertujuan mengakhiri konflik yang sudah berlangsung lama di daerah-daerah yang bertikai seperti Darfur. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu