Ankara, 26 Rabi’ul Awwal 1436/17 Januari 2015 (MINA) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam majalah satir Perancis Charlie Hebdo atas publikasi ‘provokatif’ tentang Islam, dan dikatakan koran mingguan itu menghasut kebencian dan rasisme.
“Majalah ini terkenal dengan publikasi provokatifnya tentang Islam, orang-orang Kristen, semua orang,” kata Erdogan dalam pertemuan pengusaha di Ankara, Jumat (16/1), Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan Sabtu.
“Ini tidak disebut kebebasan. Ini sama seperti mendatangkan teror dengan melakukan intervensi dalam ruang kebebasan orang lain. Kita harus menyadari hal ini. Tidak ada kebebasan tanpa batas,” katanya.
Dalam edisi khusus pada Rabu, majalah Charlie Hebdo menampilkan gambar yang diumpamakan sebagai Nabi Muhammad sedang menangis di sampul depannya.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Cover itu memicu kontroversi dan protes baru di beberapa bagian dunia Muslim.
Erdogan mengatakan, umat Islam diharapkan menghormati nabi mereka dengan cara yang sama seperti mereka menghargai nabi umat Yahudi dan Kristen.
“Apa yang mereka lakukan adalah menghasut kebencian, rasisme,” tegasnya.
Dalam solidaritas kepada Charlie Hebdo, harian Turki Cumhuriyet menerbitkan empat halaman yang diterjemahkan dalam bahasa Turki, termasuk beberapa kartun Charlie Hebdo.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Meskipun Cumhuriyet memilih untuk tidak mempublikasikan di halaman depan, dua penulis menempatkan kartun di kolom mereka.
Hal itu mendorong jaksa melakukan penyelidikan terhadap dua penulis Cumhuriyet tersebut.
Erdogan mengatakan, penerbitan kartun di Turki yang mayoritas Muslim adalah melawan hukum.
“Anda tinggal di negara mana?” tanya Erdogan kepada harian tersebut. “Apa yang Anda lakukan bertentangan hukum. Anda mengundang provokasi,” katanya.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
T24, sebuah situs berita liberal Turki, menerbitkan seluruh edisi Charlie Hebdo “untuk mendukung kebebasan berbicara” dan “untuk solidaritas melawan teror”.
Dua surat kabar harian Turki, Sozcu dan Yurt, juga menerbitkan sampul Charlie Hebdo. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza