Kyiv, MINA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengkritik keputusan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk mengunjungi Moskow, Rusia Selasa (26/4) lebih dulu, sebelum menuju ke Kyiv Kamis (28/4).
“Adalah salah, untuk pergi pertama ke Rusia dan kemudian ke Ukraina. Tidak ada keadilan dan logika dalam tatanan ini,” kata Zelenskyy kepada wartawan di ibukota Ukraina, Kyiy seperti dikutip Al Jazeera, Ahad (24/4).
“Perang terjadi di Ukraina, tidak ada mayat di jalan-jalan Moskow. Akan logis untuk pergi dulu ke Ukraina, untuk melihat orang-orang di sana, konsekuensi dari pendudukan,” katanya.
Zelenskyy juga menyerukan pertemuan dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin dalam upaya untuk “mengakhiri perang”.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Awal pekan ini, Guterres mengirim catatan diplomatik ke Rusia dan Ukraina untuk meminta duduk terpisah dengan para pemimpin negara.
Stephane Dujarric, juru bicaranya mengatakan, surat telah diserahkan kepada misi tetap Rusia dan Ukraina.
“Dalam surat-surat ini, Sekretaris Jenderal meminta Presiden (Rusia) Vladimir Putin untuk menerimanya di Moskow dan Presiden (Ukraina) Volodymyr Zelensky untuk menerimanya di Kyiv,” kata Dujarric.
Sekjen PBB menyatakan, pada saat bahaya dan konsekuensi besar ini, dia ingin membahas langkah-langkah mendesak untuk mewujudkan perdamaian di Ukraina dan masa depan multilateralisme berdasarkan Piagam PBB dan hukum internasional.
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Sejak perang dimulai pada 24 Februari, jumlah korban sipil di Ukraina telah meningkat menjadi 2.435, sementara 2.946 lainnya terluka, menurut perkiraan PBB, dengan angka sebenarnya dikhawatirkan akan jauh lebih tinggi.
Lebih dari 5 juta warga Ukraina telah melarikan diri ke negara lain dengan lebih dari 7 juta lebih pengungsi internal, kata badan pengungsi PBB. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza