Jakarta, MINA – Presidium lembaga medis kegawatdaruratan Indonesia, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Faried Thalib menyebut, kondisi terkini Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza diusahakan tetap beroperasi meski rusak parah akibat serangan militer pendudukan Israel.
“Alhamdulillah, beberapa hari sebelumnya, RS isinya dalamnya sudah dibersihkan oleh masyarakat yang masih ada di sekitar Jabaliyah dan keadaannya saat ini sedang diusahakan untuk tetap operasional,” ujar Farid saat menyampaikan orasinya dalam aksi Munajat Kubro 212 di halaman Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Sabtu (2/12).
Sementara itu, tiga relawan Indonesia yang masih bertahan di Gaza ikut mengungsi ke daerah Khan Younis atau dekat RS Eropa. Mereka sedang berikhtiar memberikan makanan dan santunan kepada para pengungsi.
Sebelumnya, serangan udara dan bombardir artileri Israel menyasar pintu masuk dan generator (pembangkit) listrik RS Indonesia mengakibatkan kerusakan parah dan pemadaman listrik total di seluruh rumah sakit.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Selain serangan terhadap sumber listrik terakhir yang tersisa di rumah sakit, tank-tank Israel yang ditempatkan di sekitar fasilitas medis juga menyerang sekelilingnya, termasuk pintu masuk utama, sehingga memperburuk tantangan yang dihadapi oleh staf medis dan pasien dalam mengakses rumah sakit.
RS Indonesia berlokasi di atas bukit dekat Jabaliya, kamp pengungsi terbesar di Gaza yang dibangun dari sumbangsih rakyat Indonesia melalui MER-C Indonesia bersama para relawan Pondok Pesantren Al-Fatah seluruh Indonesia. (L/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant