Gaza, MINA – Heysem Ebu Seble, pria yang menderita luka parah akibat tembakan granat gas Israel saat aksi damai di Jalur Gaza pada pekan lalu, berharap dapat keluar dari Gaza yang terkepung untuk menjalani pengobatan.
Heysem menderita pecah rahang dan kehilangan semua giginya ketika granat gas menghantam wajahnya, dan dia terus berjuang untuk tetap bernafas dan berbicara meski mengalami luka dan iritasi dari bahan kimia, Daily Sabah melaporkan, Rabu (20/6).
Heysem kini masih dalam kondisi kritis dan dirawat oleh bibinya, Teheni Ebu Seble. Teheni mengatakan, para dokter berhasil mengeluarkan dua pecahan peluru dari wajahnya tetapi ini adalah satu-satunya operasi yang dilakukan padanya.
Heysem masih menderita patah tulang dan rahang dan mengalami kesulitan berbicara serta bernapas karena dia kehilangan semua giginya.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Dia membutuhkan perawatan khusus, pengobatan tidak tersedia di Gaza. Heysem memerlukan izin perjalanan untuk bepergian ke negara lain guna mendapatkan perawatan yang dia butuhkan,” kata bibi itu.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Esref el-Kudra menanggapi atas harapan Teheni, bahwa Heysem membutuhkan perawatan khusus untuk rahang dan gigi. Ia juga akan membutuhkan rehabilitasi khusus untuk dapat kembali berbicara seperti sebelumnya.
Menurut Kudra, pasukan Israel telah menggunakan tiga jenis granat gas, yang semuanya dilarang secara internasional dan memiliki berbagai efek termasuk kejang dan kelumpuhan sementara. (T/B05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza