Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prof. Dr. Deden Makbullah Harapkan Alumni STSQABM Jadi Penggiat Ilmu yang Bersumber dari Al-Quran

Nur Hadis - Kamis, 11 Juni 2020 - 18:44 WIB

Kamis, 11 Juni 2020 - 18:44 WIB

52 Views

Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Guru Besar UIN Raden Intan Lampung, Prof. Dr. Deden Makbullah, M.Ag., mengharapkan Sekolah Tinggi Shuffah Al-Qur’an Abdullah bin Mas’ud (STSQABM) dapat menghasilkan alumni-alumni yang menjadi penggiat keilmuan yang bersumber dari Al-Qur’an.

Hal tersebut disampaikan Deden saat mengisi materi pada Kuliah Umum STSQABM di Aula At-Taqwa, Komples Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, kamis (11/6).

Dia menjelaskan, sekarang ini ilmu Al-Qur’an posisinya strategis, meskipun terkadang ada orang yang mengganggap Al-Qur’an itu sebagai ajaran normatif. Tetapi sesungguhnya Al-Qur’an itu mencakup segala bidang ilmu.

“Maka prodi-prodi Ilmu Al-Qur’an, Ilmu Tafsir itu harus menggali dalam pendekatan sains, sehingga akan semakin memperkokoh pembuktian bahwa Al-Qur’an itu banyak bukti-bukti empiris,” ujarnya.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

“ini merupakan ruang yang dapat dikembangkan oleh Prodi-prodi Ilmu Al-Qur’an, sehingga bisa terus eksis di era yang penuh dengan tantangan,” lanjutnya.

Dia mengatakan, disaat permasalahan-permasalahan manusia semakin kompleks dan rumit, itu tidak lain solusinya ada di dalam Al-Qur’an.

Apabila kita hanya mengandalkan rasionalitas manusia dengan segala kemampuannya, ternyata juga tidak bisa menjawab segala persoalan-persoalan hidup.

“Maka prodi ini menjadi sangat strategis untuk mengembangkan bidang-bidang ilmu sehingga menjadi petunjuk dalam menyelesaikan seluruh kebutuhan-kebutuhan dan masalah-masalah yang terus timbul dengan bentuk yang berbeda-beda,” jelasnya.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Oleh karena itu, Ilmu tersebut akan menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia.

“Apabila kita merawat prodi seperti kita merawat pohon, maka dia akan memberikan manfaat baik kepada yang mendirikan maupun yang tidak mendirikan,” katanya.

Tidak boleh ada Program studi yang dikelola asal-asalan, sehingga tidak menghasilkan ilmuan-ilmuan yang bisa memadukan antara ajaran norma yang tertuang di dalam Al-Qur’an Sunnah dengan perkembangan-perkembangan penemuan sains.

“Itulah tugas dari para pecinta ilmu baik dosen maupun mahasiswa untuk mengembangkan suatu riset-riset yang didorong spiritnya dari Al-Qur’an kemudian dibuktikan dalam bidang-bidang keilmuan, lalu manfaatnya dirasakan oleh seluruh umat manusia, itulah yang dinamakan dengan Rahmatan lil Alamin,” jelasnya.

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Dia juga berharap, alumni-alumni Shuffah Al-Qur’an nanti bsia berkiprah di sektor-sektor riset, atau bahkan di sektor pemerintahan sehingga dapat menunjukkan keilmiahan Al-Qur’an dan dapat menjadi sarana dakwah, bahwa Islam itu Rahmatan lil Alamin.

Kuliah Umum bertemakan “Quantum Pasca Ramadhan dalam Perspektif Surah Al-Insyirah” tersebut selain Prof. Dr. Deden Makbullah, M.Ag., hadir juga sebagai pembicara 1 Dewan Penasihat STSQABM, Drs. KH. Yakhsyallah Mansur, MA., dan sebagai moderator Waket 1 STSQABM, Dr. Lili Sholehuddin, M.Pd. (L/R12/P1).

Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

Rekomendasi untuk Anda

Breaking News
Pendidikan dan IPTEK
Pendidikan dan IPTEK
Pendidikan dan IPTEK