New York, MINA – Proyek pembangunan pondok pesantren Nur Inka Nusantara Madani di Connecticut, Amerika Serikat (AS) terus berjalan.
Imam Shamsi Ali, sebagai pendiri pesantren Nur Inka Nusantara Madani sekaligus Presiden Nusantara Foundation mengatakan, sejak ditandatangani pembelian tanah seluas 7,5 hektar di kota Moodus pada April 2018 lalu, proses renovasi terus berjalan.
Pembersihan lahan dan perubuhan (demolish) bangunan serta perbaikan (renovasi) gedung-gedung tua terus berjalan. Alhamdulillah pembangunan gedung sudah mencapai sekitar 70 persen. Demikian rilis yang diterima MINA, Selasa (5/11).
“Dari sepuluh gedung tua di lokasi, lima di antaranya dirubuhkan karena tidak layak pakai, sedangkan lima lainnya direnovasi (empat gedung telah tuntas). Selain renovasi gedung-gedung, juga telah diselesaikan lapangan basket, lapangan volley, lapangan sepak bola dan juga kolam renang,” katanya.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Dengan 70 persen renovasi gedung, pesantren sejak tahun lalu sudah mulai difungsikan untuk ragam kegiatan komunitas, di antaranya pelatihan kepemimpinan, program tahfidz Al-Quran, kegiatan komunitas dengan neighbors (tetangga), bahkan juga kegiatan 17 Agustusan (Kemerdekaan RI), dan masih banyak lagi.
“Untuk pembangunan fasilitas pemondokan sebagai tahap kedua dari proyek ini, Master Plan pesantren saat ini sedang dalam penyelesaian. Sebuah kehormatan bahwa yang menggambar (design) proyek pondok pesantren adalah Bapak Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat. Selain Master Plan, Kang Emil juga sedang menyelesaikan design masjid pesantren. Semoga Allah mudahkan, peletakan batu pertama masjid dapat dilaksanakan awal musim panas 2020 mendatang,” katanya.
Saat ini Nusantara Foundation masih berjuang menyelesaikan pelunasan properti dengan ansuran bulanan (tanpa riba) sebesar $18,750 per bulan hingga April tahun 2020. Artinya saat ini untuk pelunasan properti Nusantara memerlukan sekitar $112,500 (seratus dua belas ribu lima ratus USD).
Pada saat yang sama Nusantara terus bergerak dengan ragam kegiatannya seperti pengenalan Islam ke universitas, membangun dialog dan hubungan antar pemeluk agama, pelatihan Imam dan kepemimpinan, program tahfidz, dan lain-lain. Proyek pesantren tidak menghalangi ragam aktititas dakwah Nusantara.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
“Demikian sekilas update dari kami untuk sekali lagi mengingatkan dan memotivasi semuanya untuk mengambil bagian dalam langkah juang dakwah ini. Semoga proyek ini diterima oleh semua sebagai bagian dari tanggung jawab bersama. Dan tentunya semoga diterima oleh Allah SWT. Amin,” katanya. (R/LM/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan