Cibubur, MINA – SMPIT Insan Mandiri Cibubur melaksanakan Wisuda untuk angkatan VI tahun pelajaran 2020/2021 pada Sabtu (6/6), salah satu prosesinya adalah pemasangan mahkota bagi para wisudawan penghafal Quran yang diberikan oleh orangtua masing-masing.
“Kegiatan ini untuk memberikan apresiasi keapada para wisudawan agar terus menghafal, dan mempelajari Al-Qur’an,” demikian keterangan pimpinan sekolah.
Sebagai sekolah boarding, Insan Mandiri Cibubur memiliki 4 program dasar untuk semua siswa yaitu; Tahsin, Tahfidz, Tamyiz dan Project Based on Qur’an (PBQ). Tahsin menjadi hal yang paling dasar sebelum belajar Tahfidz, agar membaca Al-Qur’an sesuai kaidah Tajwid.
Hal ini dilakukan karena IMC menerima siswa dari berbagai latar belakang, dari yang sudah fasih dalam membaca Al-Qur’an dan adapula yang baru memulai belajar.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Program kedua yaitu Tahfidz, setelah siswa mampu membaca Al-Qur’an sesuai Tajwid program lanjutannya yaitu Tahfidz (menghafal Al-Qur’an). Target hafalan di Insan Mandiri Cibubur standarnya dalam 3 tahun pelajaran yaitu 5 Juz. Namun dalam praktek pelaksanaannya ada yang kurang dari target tersebut dan adapula yang justru jauh lebih tinggi sampai diatas 15 Juz.
Sehingga Tahfidz bukan menjadi acuan dalam kelulusan melainkan program tahfidz disesuaikan dengan kemampuan siswa masing-masing.
Program ke tiga yaitu Tamyiz, program ini merupakan salah satu metode dalam mempelajari menerjemahkan Al-Qur’an dengan metode lagu atau syair nyanyian.
Metode ini digunakan karema dirasa sangat membantu siswa dalam enghafal makna da arti Al-Qur’an karena dilakukan dengan metode yang menyenagkan.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Setelah melalui tahsin, tahfidz dan Tamyiz IMC menggunakan pendekatan kurikulum dengan PBQ. PBQ merupakan program pembelajaran tematik yang mengkaji sebuah permasalahan dilingkungan masyarakat sekitar, lalu mencari solusi dari mempelajari Al-Qur’an dan membuat solusi dengan menerapakan sebuah project. (R/R6
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru