Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Protes Kudeta di Sudan, Empat Terbunuh dan Ratusan Terluka

sajadi - Sabtu, 1 Januari 2022 - 10:14 WIB

Sabtu, 1 Januari 2022 - 10:14 WIB

2 Views

Khartoum, MINA- Setidaknya empat pengunjuk rasa terbunuh dan ratusan lainnya terluka dalam protes menuntut pemulihan pemerintahan rakyat di Sudan.

“Setidaknya empat pengunjuk rasa terbunuh pada Kamis (30/12) akibat tembakan peluru tajam di Omdurman, sebuah kota di Khartoum seberang Sungai Nil Putih dan 200 orang terluka,” kata Komite Pusat Dokter Sudan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (1/1).

“Tindakan represif terhadap pengunjuk rasa pada Kamis itu merupakan kejahatan luar biasa terhadap kemanusiaan, otoritas setempat melancarkan serangan terhadap unjuk rasa damai,” kata Komite Dokter tersebut.

Unjuk rasa terjadi di beberapa wilayah ibu kota Khartoum, Kasala dan Port Sudan di wilayah timur negara itu, serta sebelah utara Atbara.

Baca Juga: Aljazair: Rakyat Palestina Butuh Dukungan Afrika Lebih Kuat dari Sebelumnya

Para pengunjuk rasa menuntut pemerintahan demokrasi rakyat dan menentang kesepakatan politik antara militer dan Perdana Menteri Abdalla Hamdok.

Sementara itu, layanan internet di ibu kota dan area lain diputus sebelum unjuk rasa digelar pada hari itu. Penyedia internet memutus layanan seluler, dengan hanya menyisakan koneksi darat.

Kekacauan terjadi di Sudan sejak 25 Oktober lalu, ketika Militer Sudan menolak transisi pemerintahan Abdalla Hamdok dan malahan mengumumkan darurat nasional.

Namun sebulan kemudian, Hamdok diangkat kembali menjadi Perdana Menteri di bawah kesepakatan dengan Panglima Militer Abdel Fattah Al-Burhan dalam sebuah langkah yang ditolak oleh sipil Sudan sebagai upaya untuk melegitimasi kudeta.

Baca Juga: AS Pindahkan Pasukannya dari Pangkalan di Niger

Sebelum pengambilalihan militer 25 Oktober, Sudan dikelola oleh dewan berdaulat pejabat militer dan sipil yang mengawasi periode transisi hingga pemilihan umum pada 2023 sebagai bagian dari pakta pembagian kekuasaan antara militer dan koalisi Pasukan Kebebasan dan Perubahan. (T/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: PBB: Sudan Berada di Ambang Bencana Kelaparan

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Dunia Islam
Dunia Islam
Dunia Islam
Internasional