Protes Pembunuhan Warga Sipil, Kashmir Lumpuh

Ribuan warga Muslim hadiri pemakaman komandan militan Kashmir yang tewas ditembak polisi India. (Foto: Javaid Dar)

 

, 23 Ramadhan 1438/18 Juni 2017 (MINA) – Protes rakyat Kashmir atas pembunuhan polisi India terhadap tiga warga sipil, membuat kota-kota, terutama di Srinagar, lumpuh oleh aksi mogok massal pada hari Sabtu (17/6).

Pasukan keamanan India melakukan pembatasan ketat di sebagian besar wilayah tua Srinagar dan di banyak wilayah di Kashmir Selatan untuk menggagalkan demonstrasi rakyat yang marah.

Naseer Ahmed Sheikh dari Ashtengo Bandipora ditembak mati oleh pasukan di pinggiran kota pada Kamis (15/6) malam, Muhammad Ashraf (22) dari Kharpora Arwani dan murid kelas 8 Ehsan Mushtaq dari Shamsipora Qaimoh dibunuh oleh pasukan India di Arwani, Bijbhera, saat berdemonstrasi di dekat lokasi pertempuran pada hari Jumat.

Kepemimpinan Perlawanan Bersama (JRL) yang terdiri dari Syed Ali Geelani, Mirwaiz Umar Farooq dan Muhammad Yasin Malik telah menyerukan aksi mogok massal yang direspon total oleh rakyat Muslim di Kashmir.

Di Srinagar semua perusahaan bisnis, sekolah, akademi dan lembaga keuangan tetap tutup sementara lalu lintas tidak berjalan.

“Ada banyak sekali pasukan. Di banyak tempat, gulungan kawat berduri dipasang untuk mencegah orang dan menghentikan demonstrasi yang menentang pembunuhan warga sipil,” kata Abdul Rashid, seorang warga kepada Greater Kashmir yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Warga lain bernama Farooq Ahmed mengatakan, bentrokan terjadi di Habba Kadal di kota tua setelah sekelompok pemuda bentrok dengan pasukan pemerintah.

“Pemuda meneriakkan slogan pro-kemerdekaan dan kemudian melakukan pelemparan batu besar-besaran di kamp CRPF. Pasukan menembakkan puluhan gas air mata untuk membubarkan para demonstran,” katanya. “Bentrokan berlanjut sampai larut malam.”

Pemerintah memberlakukan pembatasan ketat di kota-kota besar di hampir semua distrik di Kashmir Selatan untuk mencegah orang-orang berada di jalan-jalan dan melakukan demonstrasi. (T/RI-1/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.