Washington, MINA – Proyek Hak Asasi Manusia Uyghur (Uyghur Human Rights Project) melaporkan, sebanyak 435 intelektual Uyghur telah dipenjara atau dihilangkan secara paksa sejak April 2017.
Dalam beberapa tahun terakhir, Cina juga telah menghancurkan beberapa masjid dan struktur keagamaan Muslim Uyghur lainnya. Lanjut laporan seperti disebutkan Zee5 News, Senin (27/7).
“Penulis dan penerbit Uyghur yang mencoba menyoroti berita terkait Uyghur juga ditahan oleh pemerintah Tiongkok,” tambah laporan.
Jelas, Cina secara sistematis berencana untuk memberantas populasi Muslim Uyghur melalui cara yang melanggar hukum, lanjut organisasi HAM berbasis di Washington tersebut.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Penindasan Muslim Uyghur di Xinjiang yang dimulai pada 2009, bahkan kini telah menjadi perlakuan genosida, imbuhnya.
Umat Muslim Uyghur ditahan oleh Cina di sebuah kamp yang mereka sebut dengan pendidikan ulang, di mana media maupun lembaga hak asasi manusia tidak diizinkan masuk, ujarnya.
Ribuan Muslim Uyghur melarikan diri dari Xinjiang setelah mereka disiksa dan dilecehkan. Beberapa korban menyatakan bahwa mereka dipaksa makan daging babi dan menjalani aborsi, ungkapnya.
“Mereka bahkan menyatakan dipaksa untuk bekerja sebagai budak dan dipaksa melepaskan kepercayaan Islam mereka di kamp. Selain itu, mereka dipaksa menyatakan setia kepada Partai Komunis Tiongkok,” lanjut laporan. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Mi’raj News Agency (MINA)