PT INKA Bangun Pabrik Baru

Banyuwangi, MINA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno pada Ahad (1/7) mengunjungi lokasi proyek pembangunan workshop/pabrik milik  (Persero) di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi.

Ia mengatakan, pembangunan ini bukti industri perkeretaapian nasional dibutuhkan negara lain.

“Saya bangga PT INKA terus mengembangkan bisnisnya, banyak negara yang membeli kereta api buatan RI. Semoga pembangunan pabrik baru ini berjalan lancar dan bisa selesai sesuai dengan yang ditargetkan.”

“Pembangunan pabrik ini menjadi bukti bahwa industri perkerataapian nasional mampu menjawab tantangan kebutuhan sarana kereta api dari luar negeri. Saya akan terus memantau dan memastikan pelaksanaan pembangunan proyek ini, “ katanya.

PT INKA saat ini sedang berupaya untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam rangka mendukung program pengembangan industri perkerataapian nasional maupun menjawab tantangan kebutuhan sarana kereta api dari luar negeri.

Pabrik yang memanfaatkan lahan seluas 84 hektare/Ha juga merupakan sinergi antara PT INKA dengan PTPN XII. Pabrik modern ini diharapkan akan menjadi workshop perakitan sarana kereta api baru kedua setelah workshop yang ada di Madiun.

Di sela itu, Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro mengatakan, saat ini sedang menyelesaikan proses perizinan dan rancang bangun untuk pabrik modern yang akan digunakan untuk memproduksi sarana kereta api berbasis alumunium dan stainless steel.

“Proses pembangunan tahap 1 (satu) direncanakan mulai pada akhir 2018 dan dapat mulai beroperasi pada awal 2020.  Total investasi dari pembangunan proyek ini tercatat mencapai Rp 1,6 triliun,” ujarnya.

Menurutnya, kedekatan lokasi workshop dengan pelabuhan barang Tanjung Wangi yang dikelola PT Pelindo III ini nantinya akan sangat mendukung perusahaan dalam proses pengiriman produk jadi melalui laut, baik untuk ekspor maupun untuk kebutuhan dalam negeri di luar pulau Jawa.

“PT INKA mencatat kontribusi penjualan ekspor perseroan meningkat dalam tiga tahun terakhir yang tercermin dalam nilai kontrak penjualan ekspor tercatat sebesar  Rp 850 Miliar pada 2015 dan meningkat menjadi Rp 1,33 Triliun di 2017. Sementara negara- negara yang menjadi tujuan ekspor adalah Bangladesh, Malaysia, Singapura, Australia dan Filipina,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, selain untuk mendukung perkembangan bisnis PT INKA, berdirinya workshop ini diharapkan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan perindustrian di Kabupaten Banyuwangi dan juga perekonomian bagi masyarakat disekitar maupun masyarakat di Kabupaten Banyuwangi pada umumnya. (R/R10/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)