Bone, MINA – Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis), Kamaruddin Amin meminta Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) berbenah agar dapat melahirkan tenaga kerja kompeten yang siap menghadapi industri kerja di era Revolusi Industri 4.0.
Menurutnya, masalah kuantitas, kini bukan lagi menjadi indikator utama bagi suatu perguruan tinggi dalam mencapai kesuksesan, melainkan kualitas lulusannya dipertaruhkan.
“Keahlian kerja, kemampuan beradaptasi dan pola pikir yang dinamis menjadi tantangan bagi sumber daya manusia yang dihasilkan oleh PTKI ke depan,” kata Kamaruddin Amin saat mewakili Menag Lukman pada Seminar Nasional di IAIN Bone, Selasa (22/01).
Sebelumnya, Kamaruddin meresmikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bone.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Ia menilai, kesuksesan negara dalam menghadapi revolusi industri 4.0 erat kaitannya dengan inovasi yang diciptakan oleh sumber daya yang berkualitas. PTKI harus dapat menjawab tantangan kemajuan teknologi dan persaingan dunia kerja di era globalisasi.
Menurutnya, diperlukan juga penyesuaian sarana dan prasarana pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi, internet, analisis big data dan komputerisasi.
“PTKI diharapkan mampu menyediakan infrastruktur pembelajaran tersebut sehingga mampu menghasilkan lulusan yang terampil dalam aspek literasi data, literasi teknologi dan literasi manusia,” tegasnya.
Selain itu, PTKI juga harus melakukan rekonstruksi kurikulum pendidikan tinggi yang responsif terhadap revolusi industri. Kurikulum perlu didesain ulang dengan pendekatan human digital dan keahlian berbasis digital.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
“Sistem perkuliahan berbasis teknologi informasi nantinya diharapkan menjadi solusi bagi anak bangsa di pelosok daerah untuk menjangkau pendidikan tinggi yang berkualitas. Saya yakin dan percaya PTKIN, khususnya IAIN Bone telah dan sedang mempersiapkannya dengan baik,” harapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Kemenag dalam lima tahun terakhir ini, mendapat kepercayaan mengelola pemanfaatan dana yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Sampai dengan tahun 2019 ini kurang lebih 32 PTKIN telah merasakan manfaat SBSN untuk membangun ratusan ruang kuliah, puluhan laboratorium, gedung administrasi dan perkantoran, hingga pusat kegiatan mahasiswa.
Kamaruddin berharap semua sarana pra sarana itu bisa dioptimalkan untuk peningkatan kualitas pembelajaran di PTKI.
“Selamat atas Peresmian Gedung Sarana Prasarana Pendidikan yang sangat ditunggu ini. Saya berharap semoga akan semakin memperkokoh IAIN Bone yang menjadi kebanggaan masyarakat di Wilayah Timur Indonesia ini, sebagai pusat kajian Islam dan peradaban,” tambahnya.(R/R10/R01)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Roma Sitio Raih Gelar Doktor dari Riset Jeruk Nipis