Oleh: Shobariyah Jamilah, Wartawati Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Umat muslim wajib menjalankan puasa saat Bulan Suci Ramadan sebagaimana diperintahkan Allah dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 183-184. Namun bagaimana dengan ibu hamil dan menyusui yang masih bingung dan khawatir dampak bagi kehamilannya dan bayinya? Allah juga sudah menjelaskan di ayat selanjutnya bahwa Allah memberikan keringanan bagi orang-orang yang lemah termasuk ibu hamil dan menyusui.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Baca Juga: Muslimat Pilar Perubahan Sosial di Era Kini
Artinya: “Wahai Orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain, Dan bagi yang berat menjalankannya, wajib membayar fidiyah, yaitu memberi makan kepada orang miskin, tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan (memeberi makan kepada lebih dari satu orang miskin untuk satu hari), maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (QS. Al Baqarah: 183-184)
Ayat tersebut menjelaskan kewajiban shaum (puasa) bagi orang-orang yang beriman baik itu laki-laki atau perempuan. Namun Allah memberikan keringanan kepada orang yang sakit, atau dalam perjalanan dan juga kepada yang berat menjalankannya itu dimaksudkan kepada orang yang sudah tua, wanita hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa. Lalu mereka dapat menggantinya di hari lain atau membayar fidiyah memberi makan kepada orang miskin.
Terutama pada kehamilan pada trimester awal biasanya akan membuat para ibu hamil mengalami morning sickness atau mual dan muntah. Jika mengalami hal ini biasanya ada ibu hamil yang tidak berpuasa karena dikhawatirkan akan memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan janin.
Demikian juga bagi ibu yang menyusui. Ibu yang sedang menyusui memang membutuhkan tambahan sekitar 700 kalori perhari, 500 kalori diambil dari makanan ibu dan 200 kalori diambil dari cadangan lemak dalam tubuh ibu. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui yang sedang berpuasa untuk tetap mempertahankan pola makan 3x sehari dengan menu gizi seimbang. Pada saat sahur, ketika berbuka puasa dan menjelang tidur sesudah shalat tarawih.
Baca Juga: Tujuh Peran Muslimah dalam Membela Palestina
Agama Islam pun memberi keringanan bagi para ibu menyusui untuk tidak berpuasa pada bulan Ramadhan, jika berdampak buruk bagi bayi, yang dapat menyebabkan bayi menjadi sakit. Sebab pada masa menyusui eksklusif, ASI adalah satu-satunya asupan cairan dan gizi bagi bayi. Pada masa ini, metabolisme tubuh ibu bekerja dengan giat untuk terus menerus memproduksi ASI dengan komposisi yang lengkap.
Namun jika dirasa Anda baik-baik saja, maka mengerjakan puasa tetap lebih baik baginya. Karena menurut beberapa pakar kesehatan spesialis kebidanan ternyata ibu hamil yang berpuasa justru dapat mencegah penyakit degeneratif pada janin dan ibu hamil, seperti diabetes, penyakit jantung dan kolesterol.
Manfaat Puasa bagi Ibu Hamil
Berpuasa dapat menurunkan resiko ibu hamil mengalami serangan jantung dan penyakit pembuluh darah. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan ketika puasa, tubuh akan menambah jumlah sel darah putih.
Baca Juga: Muslimah dan Masjidil Aqsa, Sebuah Panggilan untuk Solidaritas
Tak hanya itu saja, bahwa puasa juga dapat memberikan waktu istirahat pada organ pencernaan. Sehingga organ pencernaan akan lebih sehat dan terbebas dari segala macam penyakit.
Meskipun ketika puasa ibu hamil akan mengalami penurunan berat badan glukosa. Namun hal ini tidak akan berdampak buruk bagi kesehatan janin.
Akan tetapi malah sebaliknya, turunnya glukosa atau gula dalam tubuh sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya obesitas dan kencing manis pada ibu hamil dan janin.
Selain itu, puasa yang dilakukan ibu hamil juga dapat membersihkan tubuh dari racun dan kotoran. Hal ini biasa disebut dengan detoksifikasi. Sehingga tubuh akan terbebas dari racun dan pastinya akan lebih bugar dan sehat.
Baca Juga: Penting untuk Muslimah, Hindari Tasyabbuh
Seperti yang kita ketahui, ketika tidak berpuasa kita akan lebih cenderung mengonsumsi makanan yang ada.
Dengan berpuasa, tentu saja hal ini sangat bermanfaat untuk mencegah segala macam penyakit yang disebabkan oleh pola makan berlebihan. mengonsumsi makanan yang berlebih dapat menyebabkan kegemukan hingga obesitas pada ibu dan janin.
Tak hanya puasa saja yang memiliki khasiat baik untuk tubuh. Sholat atau sujud yang dikerjakan ibu hamil juga dapat membantu memproes metabolisme makanan dalam tubuh dan dapat mencegah bayi lahir dalam keadaan sungsang (keadaan di mana bayi di dalam kandungan kepala berada di atas, seharusnya posisi yang tepat adalah posisi bayi berada di bawah).
Tips Berpuasa bagi Ibu Hamil dan Menyusui
Baca Juga: Peran Muslimat dalam Menjaga Kesatuan Umat
Berbuka Puasa dengan yang manis
Mungkin sudah banyak orang yang tahu bahwa ketika buka puasa harus diawali dengan makanan yang manis terutama buah-buahan atau khususnya kurma dan madu. Hal ini pun berlaku untuk ibu hamil.
Selain dapat mengembalikan energi yang hilang, mengonsumsi makanan manis saat buka puasa juga dapat memberikan supplay gula darah yang baik. Selain sunnah Rosul berbuka puasa dengan kurma ternyata kurma juga banyak khasiatnya terutama bagi ibu hamil dan menyusui.
Minum madu, kurma dan habbtussauda
Baca Juga: Derita Ibu Hamil di Gaza Utara
Tamr (kurma kering) berfungsi untuk menguatkan sel-sel usus dan dapat membantu melancarkan saluran kencing karena mengandung serabut-serabut yang bertugas mengontrol laju gerak usus dan menguatkan rahim terutama ketika melahirkan.
Penelitian yang terbaru menyatakan bahwa buah ruthab (kurma basah) mempunyai pengaruh mengontrol laju gerak rahim dan menambah masa systolenya (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh nadi). Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Maryam binti Imran untuk memakan buah kurma ketika akan melahirkan, dikarenakan buah kurma mengenyangkan juga membuat gerakan kontraksi rahim bertambah teratur, sehingga Maryam dengan mudah melahirkan anaknya.
Di dalam Al-Quran disebutkan, yang artinya : “Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu kearahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk Rabb Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini.” (QS. Maryam : 25-26].
Dengan minum madu, kurma dan habbatussauda, diharapkan kuantitas dan kualitas ASI tetap terjaga, karena madu, kurma dan habbatussauda merupakan vitamin alami dan komposisinya lengkap.
Baca Juga: Kiat Menjadi Muslimah Penuh Percaya Diri
Sahur
Berbeda dengan pada saat buka puasa yang dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang manis. Ketika sahur sebaiknya hindarilah makanan dan minuman yang manis, agar tidak mudah haus, lemas dan lapar akibat reaksi dari insulin shock.
Selain makanan manis, harus menghindari dan membatasi makanan pedas. Karena memang makanan ini tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui akan mengakibatkan bayinya menjadi diare. Sebaiknya perbanyaklah makan sayur dan makanan berprotein seperti ikan, telur, tahu, tempe dan daging.
Istirahat yang cukup
Baca Juga: Fitnah Medsos yang Perlu Diwaspadai Muslimah
Sebaiknya ibu hamil berstirahat yang cukup jangan kerja terlalu berat dan mengangkat yang berat-berat yang akan membahayakan bagi diri dan kandungannya, mintalah seseorang atau suami untuk membantu pekerkjaannya jika tidak mampu.
Perbanyak minum air putih malam hari
Perbanyaklah minum air putih selama malam Ramadhan, terutama yang hangat, jangan yang dingin, agar tubuh tidak mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan pada siang hari saat ibu sedang berpuasa. Terutama pada saat cuaca sedang panas mengakibatkan tubuh lebih cepat kekurangan cairan.
Jika bisa, minum air putih selama semalam itu sebanyak dua liter, ditambah dengan jenis cairan lainnya seperti jus buah, air madu dan susu. Minum segelas susu setiap sahur bisa mengurangi ancaman anemia bagi ibu hamil dan menyusui. Berbuka puasa dengan minum minuman hangat, akan merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui. (T/P005/P4)
Baca Juga: Istri Tak Bersyukur, Sebuah Renungan Berdasarkan Dalil Syariat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)