Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puasa Ramadhan dan Gaya Hidup Sehat

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 2 jam yang lalu

2 jam yang lalu

4 Views

Ramadhan mesti sehat (foto: ig)

PUASA Ramadhan tidak hanya menjadi ibadah wajib bagi umat Islam, tetapi juga memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan fisik dan mental. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa puasa dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh, mengoptimalkan fungsi organ, dan mendukung keseimbangan hormonal. Dalam perspektif Islam, puasa adalah bentuk ketaatan kepada Allah yang mengajarkan pengendalian diri, kesabaran, serta pola hidup sehat yang berkelanjutan.

Secara fisiologis, ketika seseorang berpuasa, tubuh mengalami perubahan signifikan dalam proses metabolisme. Penelitian dalam jurnal Annual Review of Nutrition menyebutkan bahwa puasa intermiten, termasuk puasa Ramadhan, membantu meningkatkan sensitivitas insulin, menurunkan kadar gula darah, serta mengurangi risiko penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2. Hal ini selaras dengan firman Allah dalam Al-Qur’an, “Dan berpuasalah kamu, agar kamu bertakwa.” (Qs. Al-Baqarah: 183), yang menegaskan bahwa puasa bukan sekadar ibadah, tetapi juga memiliki hikmah bagi kehidupan manusia.

Selain manfaat metabolik, puasa juga membantu dalam proses detoksifikasi tubuh. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Cell Metabolism menunjukkan bahwa selama puasa, tubuh memanfaatkan lemak sebagai sumber energi utama, sehingga membantu mengurangi lemak visceral dan mendukung pembersihan sel melalui mekanisme autofagi. Dalam Islam, pola makan yang dianjurkan saat berbuka dan sahur juga berkontribusi pada proses detoks alami, sebagaimana dalam hadis Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Tidaklah manusia memenuhi suatu wadah yang lebih buruk daripada perutnya.” (HR. Tirmidzi).

Puasa juga memiliki dampak positif terhadap kesehatan mental dan emosional. Penelitian dalam Journal of Behavioral Medicine menemukan bahwa puasa dapat menurunkan kadar kortisol, hormon stres utama, serta meningkatkan kadar serotonin yang berperan dalam kebahagiaan. Ini menjelaskan mengapa banyak orang merasa lebih tenang dan bahagia selama Ramadhan. Dalam Islam, puasa mengajarkan kesabaran dan pengendalian emosi, yang sejalan dengan hadis Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Puasa adalah perisai.” (HR. Bukhari & Muslim), yakni sebagai pelindung dari perilaku buruk dan ketidakseimbangan emosional.

Baca Juga: Ramadhan, Membangun Mental Sehat dengan Pola Hidup Islami

Dari aspek kesehatan jantung, puasa Ramadhan telah terbukti menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition menyatakan bahwa puasa rutin dapat menurunkan tekanan darah serta mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Pola makan yang lebih terkontrol selama Ramadhan, terutama menghindari makanan berlemak dan berlebihan, mendukung prinsip hidup sehat sebagaimana diajarkan Islam dalam ayat, “Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.” (Qs. Al-A’raf: 31).

Keutamaan lain dari puasa adalah kemampuannya dalam meningkatkan fungsi otak. Studi yang dipublikasikan dalam Frontiers in Aging Neuroscience menunjukkan bahwa puasa membantu merangsang produksi brain-derived neurotrophic factor (BDNF), yang berperan dalam pertumbuhan dan regenerasi sel saraf. Ini menunjukkan bahwa puasa tidak hanya meningkatkan kesehatan fisik, tetapi juga berkontribusi terhadap daya pikir dan ketajaman kognitif seseorang.

Dalam perspektif Islam, puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga mendidik manusia dalam mengontrol pola makan yang lebih baik. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam mencontohkan pola makan sehat dengan berbuka menggunakan kurma, yang kaya akan serat dan gula alami. Studi dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition mengonfirmasi bahwa kurma memberikan energi cepat, menjaga kadar gula darah stabil, serta mengandung antioksidan yang baik untuk kesehatan.

Puasa juga memperkuat sistem kekebalan tubuh. Penelitian dari New England Journal of Medicine menyatakan bahwa puasa dapat merangsang regenerasi sel imun, terutama sel darah putih, yang berperan dalam melawan infeksi dan meningkatkan ketahanan tubuh. Ini membuktikan bahwa menjalankan puasa dengan baik dapat membantu seseorang menjadi lebih sehat secara keseluruhan, sejalan dengan doa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Ya Allah, berilah kami kesehatan dalam tubuh kami.” (HR. Ahmad).

Baca Juga: Inspirasi Makanan dan Minuman dalam Al-Qur’an serta Manfaatnya

Lebih jauh lagi, puasa juga berperan dalam meningkatkan kualitas tidur dan ritme sirkadian tubuh. Penelitian dalam Chronobiology International menunjukkan bahwa berpuasa dapat membantu mengatur pola tidur, meningkatkan efisiensi istirahat malam, serta mengurangi gangguan tidur seperti insomnia. Dengan kata lain, puasa mengajarkan disiplin dalam mengatur waktu, baik dalam ibadah maupun dalam keseharian.

Dengan semua manfaat kesehatan yang telah dibuktikan secara ilmiah, puasa Ramadhan bukan hanya sekadar ibadah spiritual, tetapi juga merupakan gaya hidup sehat yang seharusnya diterapkan sepanjang tahun. Islam telah mengajarkan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam pola makan dan aktivitas fisik. Dengan memahami dan mengamalkan ajaran Islam secara benar, umat Muslim dapat memperoleh manfaat maksimal dari puasa Ramadhan, baik untuk kesehatan fisik, mental, maupun spiritual mereka.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Kesegaran Alami Air Kelapa Muda: Pilihan Sehat untuk Berbuka Puasa

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
MINA Health
Kolom
MINA Health
MINA Health
MINA Health