
Polisi yang dikerahkan Pemerintah Spanyol menghalau warga Catalonia yang akan menyalurkan hak pilih dalam referendum, Ahad (1/10). (Foto: EPA)
Catalonia, MINA – Pemimpin Catalonia Carles Puigdemont mengatakan, Catalonia telah memenangkan hak untuk menjadi negara merdeka sendiri lepas dari Spanyol sesuai hasil referendum pada Ahad (1/10).
Dia mengatakan pintu telah terbuka untuk sebuah deklarasi kemerdekaan sepihak, BBC melaporkan.
Puigdemont kemudian mengatakan 90% dari pemilih memilih mendukung kemerdekaan dalam referendum hari Ahad (1/10). Tingkat partisipasi dalam referendum kali ini mencapai 42,3% di tengah penolakan dari pejabat tinggi Spanyol di Madrid.
Sebelumnya Pengadilan Ketatanegaraan Spanyol telah menyatakan referendum tersebut ilegal.
Baca Juga: ICJ Beri Perpanjangan Waktu untuk Israel Ajukan Pembelaan terkait Kasus Genosida
Ratusan orang terluka saat polisi menggunakan kekuatan untuk mencoba memblokade proses pemungutan suara.Petugas menyita surat suara dan kotak di tempat-tempat pemungutan suara.
“Dengan harapan dan penderitaan ini, warga Catalonia telah memenangkan hak untuk sebuah negara merdeka dalam bentuk sebuah republik,” kata Puigdemont dalam sebuah pidato di televisi. Ia didampingi oleh pemimpin-pemimpin senior Catalonia lainnya.
“Pemerintahan saya, dalam beberapa hari ke depan akan mengirimkan hasil pemungutan suara hari ini kepada parlemen Catalonia, tempat kedaulatan rakyat kita berada, sehingga bisa bertindak sesuai dengan hukum referendum.”
Dia mengatakan Uni Eropa tidak bisa lagi menghindar atau ‘terus mencari jalan lain’.
Baca Juga: Presiden Rusia Bertemu Sandera Israel, Putin Ucap Terima Kasih kepada Hamas
Sebelumnya, saat pemungutan suara berakhir, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy menyebut warga Catalonia telah tertipu karena ambil bagian dalam pemungutan suara secara ilegal. Dia menyebutnya sebagai ‘contoh buruk’ demokrasi.
Meski ditentang pemerintah pusat, sejumlah besar pendukung kemerdekaan berkumpul di pusat ibu kota regional Barcelona pada Ahad (1/10) malam, melambai-lambaikan bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan Catalonia.
Di sisi lain demonstran antikemerdekaan juga mengadakan demonstrasi di Barcelona dan kota-kota Spanyol lainnya.
Pemerintah Catalan mengatakan lebih dari 800 orang terluka dalam bentrokan di seluruh wilayah tersebut. Angka itu termasuk orang-orang yang sempat mengalami keluhan ringan seperti serangan kecemasan.
Baca Juga: Di Hadapan Menlu AS, Sugiono: Indonesia Siap Evakuasi 1.000 Warga Palestina
Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengatakan 12 petugas polisi terluka dan tiga orang ditangkap. Ditambahkan bahwa 92 tempat pemungutan suara (TPS) telah ditutup.
Di Girona, polisi antihuru-hara merangsek ke sebuah TPS tempat Puigdemont dijadwalkan akan mencoblos, dan aparat dengan paksa membubarkan orang-orang di sana.
Puigdemont akhirnya menyalurkan hak pilih di TPS lain.
Polisi nasional dan Guardia Civil – sebuah pasukan militer yang berwenang melaksanakan tugas-tugas kepolisan – dikirim ke Catalonia dalam jumlah besar untuk mencegah pemungutan suara. (T/R11/P1)
Baca Juga: Badan Nuklir IAEA Diminta Netral dalam Perundingan Teheran-Washington
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Gubernur California Gugat Pemerintahan Trump atas Kebijakan Tarif Impor