Puluhan Pengungsi Rohingya Terkatung-katung di Kepulauan India, Belasan Tewas

Ilustrasi: Dua bangkai perahu yang rusak tenggelam saat mengangkut pengungsi Rohingya dari Myanmar ke Bangladesh. (Foto: AP/Suvra Kanti Das)

New Delhi, – Setidaknya 100 orang di atas sebuah kapal terkatung-katung di lepas pantai Kepulauan Andaman, India, sebanyak 16-20 orang mungkin telah meninggal karena kehausan dan kelaparan atau tenggelam, kata kerabat dan aktivis.

Kapal yang terdampar itu didekati oleh lima kapal India pada Selasa malam (20/12), kata seorang sumber kepada kantor berita Reuters, Al Jazeera melaporkannya.

“Kami memperkirakan bahwa mungkin sebanyak 20 orang telah meninggal… beberapa karena kelaparan dan kehausan, dan yang lainnya melompat ke laut karena putus asa. Ini benar-benar mengerikan dan keterlaluan,” kata Chris Lewa, Direktur Proyek Arakan yang bekerja untuk membantu pengungsi Rohingya di Myanmar.

Baca Juga:  Profesor di Washington Masuk RS usai Dipukul Polisi saat Demo Pro-Palestina

Priyali Sur, seorang aktivis di New Delhi yang mengadvokasi hak-hak pengungsi, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa situasi di atas kapal “semakin buruk”.

“Saya menghubungi orang-orang di atas kapal pada 7 Desember, saat itu mereka mengatakan dua anak telah meninggal. Kami mendapat laporan yang belum dikonfirmasi tentang beberapa kematian lagi karena dua orang yang putus asa melompat ke air,” katanya.

“Sudah 25 hari mereka berada di laut. Mereka kehabisan makanan dan air minum,” katanya.

Kelompok Kerja Rohingya Jaringan Hak Pengungsi Asia Pasifik mengatakan, kelompok pengungsi itu telah terkatung-katung selama lebih dari dua pekan.

“Kami mendengar tadi malam bahwa ada beberapa kapal India mendekati kapal, jadi kami sedang menunggu pembaruan sekarang,” kata Lilianne Fan, Ketua Kelompok Kerja Rohingya.

Baca Juga:  Erdogan Desak Muslim Bersatu Hentikan Genosida Israel di Gaza

“Kami berharap Angkatan Laut India atau penjaga pantai berhasil menyelamatkan dan menurunkan kapal itu secepat mungkin. Orang-orang ini telah terapung-apung di kapal yang rusak selama lebih dari dua pekan tanpa makanan dan air. Kami telah mendengar bahwa hingga 16 orang mungkin telah meninggal,” katanya.

Muhammed Rezuwan Khan, seorang pengungsi Rohingya yang tinggal di distrik Cox’s Bazar di Bangladesh, mengatakan kepada Al Jazeera melalui telepon bahwa saudara perempuannya Fatim Un Nisa (27) dan putrinya yang berusia lima tahun, Umi Salima, termasuk di antara orang-orang yang terdampar di kapal. (T/RI-1/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.