Zamboanga, Filipina, 4 Rabi’ul Akhir 1436/25 Januari 2015 (MINA) – Setidaknya 27 orang polisi elit dilaporkan tewas dalam baku tembak sengit pada Ahad (25/1) yang diduga melawan Pejuang Kemerdekaan Islam Bangsamoro (BIFF) di Filipina selatan.
Von Al Haq, Kepala Militer Kelompok Bersenjata Front Pembebasan Islam Moro (MILF), saingan BIFF mengatakan kepada harian Filipina, Inquirer, 27 polisi elit Pasukan Aksi Khusus Kepolisian Nasional Filipina meninggal di Maguindanao, setelah diduga bentrok dengan BIFF sekitar pukul 03:00 Ahad waktu Filipina.
Kapten Joanne Petinglay, Kepala Divisi Infanteri ke-6 Angkatana Darat Unit Urusan Publik, tidak bisa mengkonfirmasi dengan pasti berapa banhak yang tewas, kepada Anadolu Agency, sebagaimana yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dia mengatakan, pasukan militer yang didukung oleh kendaraan lapis baja sekarang di daerah Tukanalipao, Mamasapano, dan Maguindanao untuk membantu pasukan polisi.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Tetapi sumber polisi di Maguindanao yang minta tidak disebutkan namanya mengatakan kepada harian Inquirer, setidaknya 36 polisi tewas, dilucuti dan dimutilasi.
Kapten Petinglay menambahkan, polisi dikirim ke Mamasapano untuk operasi penegakan hukum terhadap seorang pria yang paling dicari, target bernilai tinggi dan anggota Jemaah Islamiyah.
Jemaah Islamiyah adalah organisasi militan di Asia Tenggara yang terkait dengan Al-Qaeda.
BIFF telah bersumpah untuk menyabotase proses perdamaian antara pemerintah dengan MILF, kelompok pejuang Islam terbesar di negara itu.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Bulan Maret, MILF menandatangani kesepakatan damai untuk membentuk entitas Bangsamoro di Mindanao, selatan Filipina, menggantikan daerah otonom saat ini dan menerapkan Undang-Undang Dasar Bangsamoro. (T/P001/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam