Aljir, MINA – Puluhan ribu warga Aljazair turun di ibu kota Aljir pada Jumat (8/3). Mereka menentang upaya Presiden Abdelaziz Bouteflika untuk memperpanjang kekuasaannya selama 20 tahun dalam pemilihan umum nanti.
Jumlah pengunjuk rasa hari itu membengkak dengan partisipasi kaum wanita yang memperingati Hari Perempuan Internasional.
Layanan kereta dan metro di kota itu ditangguhkan tanpa penjelasan, demikian Al Jazeera melaporkan yang dikutip MINA.
Demonstrasi sebagian besar berlangsung tenang. Polisi menggunakan gas air mata di beberapa daerah kota, termasuk untuk memblokir jalan yang menuju istana presiden.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
TV pemerintah mengatakan, pasukan keamanan telah menahan 195 pengunjuk rasa. Pelanggaran seperti penjarahan sebagai alasan penangkapan.
Protes anti-Bouteflika juga digelar di beberapa kota lain, termasuk Oran di timur dan Constantine di barat, menurut situs berita TSA Aljazair.
Itu adalah demonstrasi Jumat ketiga berturut-turut, ketika warga Aljazair turun ke jalan dalam upaya menekan presiden berusia 82 tahun mereka untuk mundur. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)