Prambanan, MINA – Pusat Sejarah (Pusjarah) TNI melaksanakan supervisi proses pembuatan film dokumenter The East Indies, sebagai bagian dari tugas pokok Pusjarah TNI karena terkait dengan sejarah perang Kemerdekaan Indonesia tahun 1945 – 1949.
Dari keterangan tertulis yang diterima MINA, proses syuting film dokumenter The East Indies di Desa Sembir, Madurejo, Prambanan, Jawa Tengah pada Selasa (12/2) itu ditinjau langsung oleh Kapusjarah TNI Brigjen TNI Prantara Santosa.
Dalam peninjauan tersebut, Prantara melaksanakan observasi lokasi syuting yang di-setting dalam bentuk tiruan tangsi (markas satuan militer) Belanda, lengkap dengan fasilitas barak prajurit, gudang senjata, dapur umum, satuan angkutan, bahkan tower tinjau medan.
“Dari penyiapan lokasi syuting dan alat peralatan nampak bahwa pihak penyelenggara telah melaksanakan kajian yang mendalam dalam mempersiapkan pembuatan film The East Indies ini,” katanya.
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
Ia menekankan kepada tim pendamping agar hadirnya pelaku dan kru film, yang sebagian berasal dari negara Belanda, dapat menjalin hubungan yang baik dan harmonis dengan masyarakat setempat, terutama jalan keluar jika terdapat kerusakan fasilitas dan properti masyarakat sekitar.
“Masyarakat setempat harus dapat mengambil manfaat yang baik dari proses pembuatan film dokumenter ini, jangan ada pihak yang dirugikan,” katanya.
Rangkaian pendampingan tim lapangan Pusjarah TNI akan berakhir hingga awal April, dengan tempat syuting yang berpindah pindah setelah Yogyakarta yaitu Magelang, Semarang, Pacitan dan Bandung. (L/R06/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)