Doha, MINA – Qatar melalui Qatar Red Crescent (QRCS) mengirim misi bantuan ke Nepal yang dilanda banjir baru-baru ini, dengan dana dari Qatar Fund for Development (QFFD) dan koordinasi dengan Palang Merah Nepal (NRCS).
Pusat Manajemen Informasi Bencana (DIMC) QRCS melaporkan, bantuan berupa barang dan uang sejumlah 250.000 dolar AS (sekitar Rp3,3 miliar) untuk tahap awal, Peninsula melaporkan yang dikutip MINA, Kamis (24/8).
“Misi awal akan mencatat kebutuhan mendesak dan memberikan perlindungan hunian, air, sanitasi, dan non-pangan selama tiga bulan, bagi sekitar 4.000 keluarga (20.000 jiwa) di wilayah yang paling terkena dampak,” pernyataan informasi bencana DIMC.
Penerima manfaat akan dipilih berdasarkan daftar yang disiapkan oleh mitra di Nepal.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Bantuan tahap awal yang akan didistribusikan di samping dana, juga barang-barang meliputi 8.000 terpal, 4.000 kelambu, dan 4.000 peralatan kebersihan.
Warga penerima bantuan juga akan mendapat penyuluhan tentang bagaimana menggunakan peralatan, mempromosikan kebersihan dan mencegah wabah penyakit menular, terutama di tempat-tempat penampungan yang ramai.
Selama dua pekan terakhir, Nepal dilanda hujan deras terus-menerus di berbagai wilayah, menyebabkan tanah longsor, kerusakan infrastruktur (pasar lokal, jalan, dan jembatan), gangguan komunikasi dan pengiriman bantuan, pemadaman listrik, dan kerusakan ternak dan sumber daya pertanian.
Keadaan darurat ini terjadi pada saat Nepal masih berjuang untuk pulih dari akibat banjir 2014 dan gempa 2015, di mana banyak pekerjaan rekonstruksi dan pemulihan masih harus dilakukan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Laporan setempat menyebutkan, 27 kabupaten terkena dampak banjir baru-baru ini, 19 di antaranya terkena dampak parah. Wilayah Tera, yang terletak di selatan Nepal, adalah daerah yang paling parah terkena dampak.
Jumlah korban tewas mencapai 141 orang, 24 orang hilang, 117 orang luka-luka, 158.575 orang terlantar, 64.997 rumah hancur total, dan 120.129 rumah hancur sebagian.
Sekitar 19.000 warga mengungsi di 95 lokasi layanan publik, termasuk sekolah, di enam wilayah yang paling terkena dampak. Lainnya, banyak berkemah di tempat penampungan darurat di kabupaten lain.
Para pengungsi saat ini sangat membutuhkan bantuan penting termasuk tempat penampungan darurat, barang-barang non-pangan, air bersih, sanitasi, dan kebersihan. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata