Doha, MINA – Qatar akan menjadi tuan rumah pembicaraan damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban di ibukota Doha mulai Sabtu (12/9).
Kementerian luar negeri Qatar mengumumkan hal itu pada Kamis, setelah rintangan terakhir atas pembebasan enam tahanan Taliban diselesaikan.
“Negara Qatar dengan senang hati mengumumkan bahwa Negosiasi Perdamaian Afghanistan akan dimulai di Doha pada Sabtu 12 September 2020,” kata kementerian itu dalam pernyataannya. Al Jazeera melaporkan.
“Negosiasi langsung yang sangat penting antara pihak-pihak yang berbeda di Afghanistan merupakan langkah maju dalam membawa perdamaian abadi ke Afghanistan,” lanjutnya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Taliban mengkonfirmasikan dengan mengatakan dialog itu “bertujuan untuk memajukan proses negosiasi dengan cara yang tepat dan membawa perdamaian yang komprehensif dalam kerangka nilai-nilai Islam dan kepentingan nasional yang lebih tinggi”.
Gencatan senjata permanen diharapkan menjadi agenda utama untuk mengakhiri konflik bertahun-tahun di negara tersebut.
Sebagai bagian dari perjanjian Februari, AS akan menarik pasukannya dari Afghanistan dengan imbalan jaminan keamanan dari Taliban.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo akan melakukan perjalanan ke Doha untuk mengambil bagian dalam pembicaraan damai.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Pompeo menyambut baik dimulainya perundingan, dengan mengatakan itu akan menandai “kesempatan bersejarah bagi Afghanistan untuk mengakhiri empat dekade perang dan pertumpahan darah”.
Taliban akan dipimpin Mawlavi Abdul Hakim, ketua hakim kelompok bersenjata dan pembantu dekat ketua kelompok itu Haibatullah Akhunzada.
Sementara pemerintah Afghanistan akan diwakili Abdullah Abdullah, ketua Dewan Rekonsiliasi Nasional. (T/RS2/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu