Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rabi’ul Awwal sebagai Bulan Maulid Nabi

Redaksi Editor : Widi Kusnadi - Sabtu, 14 September 2024 - 08:02 WIB

Sabtu, 14 September 2024 - 08:02 WIB

37 Views

Oleh Ali Farkhan Tsani, Duta Al-Quds Internasional

Saat ini memasuki bulan Rabi’ul Awwal, atau bulan Maulid (kelahiran) Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Menurut Kalender Nasional, peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam atau tanggal merah jatuh bertepatan dengan hari Senin tanggal 16 Septembe 2024.

Rabi’ul Awwal merupakan bulan ketiga dalam Kalender Hijriyah setelah Muharram dan Shafar.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh

Syaikh Dr Ali Gomaa, Mufti Besar Mesir, menjelaskan bulan Rabi’ul Awwal maknanya bulan musim semi tahap pertama.

Ini berkaitan dengan penamaan bulan tersebut pada jaman Arab kuno, bertepatan dengan datangnya musim semi awal. Maka, orang-orang Arab sejak sebelum kelahiran Nabi, menyebutnya sebagai Rabiul Awwal.

Syaikh Gomaa juga mengatakan, bulan Rabi’ul Awwal ada yang menyebut juga dengan Rabi’ul Anwar, artinya bulan datangnya musim semi cahaya Nabi. Ini karena pada bulan tersebut Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dilahirkan di Makkah.

Maka, ketika cahaya kenabian itu bersinar, sebagai anugerah Allah, bulan yang murah hati, ketika umat Islam memasukinya, mereka memasuki dengan cahaya dan kegembiraan, di mana setiap Muslim bergembira.

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam

Adapun Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, lahir di Makkah pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal Tahun Gajah, 13 tahun sebelum Hijrah, atau bertepatan dengan 22 April 571 M. Kelahirannya pada awal hari saat fajar menyingsing.

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, salah seorang murid ternama dari Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, menyebutkan beberapa kejadian yang mengiringi kelahiran Nabi pada saat itu. Walau belum terbukti secara benar, tetapi sudah terkenal. Beberapa di antaranya adalah : jatuhnya 14 balkon di Istana Kisra, padamnya api yang disembah oleh orang Majusi dan runtuhnya patung-patung di sekitar Danau Sawa.

Tahun Nabi lahir disebut dengan Tahun Gajah (‘Aam al-Fiil). Dinamai dengan ini karena saat itu bertepatan dengan penyerangan penguasa Kristen, Abrahah al-Asyram dari Yaman beserta pasukan bergajah hendak menyerang dan akan merobohkan Ka’bah.

Abrahah adalah seorang Gubernur dari Kekaisaran Abesyiana (Ethiophia) yang dapat menaklukkan Kerajaan Saba (Yaman).

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-2] Rukun Islam, Iman, dan Ihsan

Saat itu ia hendak membesarkan agama Kristen di Yaman, dan dia membangun beberapa gereja di antaranya “Al-Qalayes” di Sana’a. Gereja dengan keajaiban konstruksi, kemegahan dan perhiasannya.

Dia pun menyiapkan kampanye untuk menghancurkan Ka’bah, yang ia anggap sebagai saingan karena ramainya orang berkunjung dan berkiblat ke sana. Abrahah memimpin penyerangan pasukan gajah, tetapi gagal memasuki Mekkah dan tidak berhasil mencapai tujuannya.

Dikisahkan mukjizat pada waktu pasukan Abrahah hendak menyerang Ka’bah, di dekat tempat kelahiran Nabi, para tentaranya mati seketika seperti daun-daun yang dimakan ulat, setelah dijatuhi batu-batu panas yang berasal dari neraka oleh burung-burung Ababil. Peristiwa dahsyat ini terjadi pada tahun yang dikenal sebagai Tahun Gajah.

Pasukan Gajah meninggalkan dampak yang besar di lingkungan Arab, sampai prinsip penanggalan dikembalikan kepada orang Arab, mengangkat status Ka’bah dan memperkuat posisi Suku Quraisy.

Baca Juga: Kaya Bukan Tanda Mulia, Miskin Bukan Tanda Hina

Kekalahan Abrahah dan pasukannya diabadikan di dalam Al-Quran Surat Al-Fiil (artinya: Gajah).

Tempat Abrahah di Sana’a, ibukota Yaman, yang dahulu hendak dijadikan sebagai kiblat kunjungan, kini dijadikan warga setempat sebagai tempat pembuangan sampah.

Semoga kita dapat menghayati dan mengambil pelajaran dalam kehidupan sehari-hari dari kelahiran Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Aamiin []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-1] Amalan Bergantung pada Niat

 

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia
Khadijah
Kolom
Khutbah Jumat