Yogyakarta, MINA – Mantan pendeta Agustinus Sri Urip Ragil Wibowo menegaskan, tidak benar jika umat Islam menyampaikan kata “selamat Hari Natal” baik itu berupa ucapan ataupun tulisan.
“Umat Islam tidak benar mengucapkan ataupun sejenisnya menyampaikan kata selamat Natal,” kata Ragil di Yogyakarta kepada MINA melalui sambungan telepon, Kamis (12/12).
“Natal sama dengan dies natalis, hari kelahiran,” kata pria yang pernah memperoleh gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada tahun 1990 itu.
Menurutnya, jika ada umat Islam yang mengucapkan ataupun sejenisnya, menyampaikan baik itu berupa ucapan ataupun tulisan “Selamat Natal”, artinya umat Islam percaya bahwa Yesus lahir sebagai Tuhan. Padahal kepastian tanggal kelahiran Yesus saja diragukan.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Senin Ini, Sebagian Berpotensi Hujan Ringan
“Sedangkan tanggal kelahiranya saja diragukan kebenaranya,” kata Ragil, penulis buku “Benarkah Yesus Mati Disalib”, “Alkitab Antara Petunjuk Agama Dan Kisah Cabul”, dan buku “Muhammad di dalam Taurat dan Injil”.
Ragil sendiri, menurut pengakuannya, masuk Islam setelah kalah berdebat dengan KH. Jalal Muhcsin, Ketua Majelis Tablig Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta pada November 1993.
“Saya masuk Islam hari Rabu, tanggal 23 Nopember 1993” katanya.
Setelah itu ia mengalami ujian berat, yakni diusir oleh keluarga, hidup miskin berkepanjangan, dihina orang kafir dan sesama Muslim, difitnah oleh sesama mualaf, serta ditipu Muslim.
Baca Juga: Kapal Jagantara Kandas di Pulau Kandang Lunik Bakauheni
Sebelumnya, sewaktu menjadi seorang penginjil, ia sempat membaptis 1.300 orang.
Ragil kini adalah sosok dai penyeru agama tauhid. Dalam safari dakwahnya di Balikpapan pada Ramadhan dua tahun lalu, beliau telah berikrar menyatakan dirinya akan sepenuhnya menolong agama Allah. (L/SK/RI-1)
MI’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BPJPH Sosialisasikan Sertifikasi Halal untuk UMKM Warteg Se-Jabodetabek