Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rahasia Rasulullah Menjaga Keseimbangan Asam Basa Tubuh

Rana Setiawan - Ahad, 11 Maret 2018 - 10:19 WIB

Ahad, 11 Maret 2018 - 10:19 WIB

478 Views

Oleh dr. Suwardi Sukri, Dokter Integratif Medicine

Aisyah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang artinya, “Panasnya buah yang satu ini (kurma) akan dihilangkan (dinetralkan) oleh dinginnya buah yang lain (melon) dan buah yang satu ini (melon) akan dihilangkan oleh panasnya buah yang lain (kurma).“

Abdullah bin Ja`far meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah memakan buah mentimun dengan kurma matang.

Ada tiga unsur yang sangat berpengaruh di dalam tubuh yaitu asam-basa (pH) tubuh, mikroflora usus dan sistem enzim. Ketiga unsur ini memberi pengaruh terhadap kerja sel yang secara langsung memengaruhi sistem pertahanan tubuh, sistem hormonal atau neurotransmiter.

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

pH Tubuh

Hadis tersebut secara tersirat berbicara tentang pentingnya menyeimbangkan menu. Ya, menu dan lebih spesifik lagi menyeimbangkan pH tubuh. Coba anda perhatikan baik-baik: panasnya buah kurma, di dalam ilmu natural panas diartikan sebagai simbol asam, karena banyak mengandung kalori. Sementara dinginnya buah melon sebagai basa, karena melon buah yang banyak mengandung air.

Oleh karena itu, inti dari hadis ini adalah bagaimana pH tubuh harus diseimbangkan. Sungguh luar biasa ajaran Rasulullah ini. Saya terharu ketika saya menulis buku tentang Rahasia Sehat Rasulullah yang Tidak Pernah Sakit. Mengapa? Saya membaca Sirah Nabawi tapi tidak saya dapati keterangan kalau Rasul mulia ini pernah kuliah di Fakultas Kedokteran. Tapi mengapa? Rasulullah memberi fatwa tentang pH ini? Inikan sungguh luar biasa.

Masalah pH ini sangat penting di dalam menjaga kesehatan tubuh, karena hampir semua penyakit kronis pH tubuh penderita mengalami pH asam.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

Keren gak Rasulullah? Subahanallah, sekiranya Rasul berbicara berdasar nafsunya, maka tidak akan berfatwa demikian. Ini membuktikan jikalau Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah seorang Rasul Allah dan apa yang disabdakan oleh beliau adalah bahasa langit. Allahu Akbar!

Kembali ke pokok soal pH tubuh. Makanan secara garis besar dibagi atas dua kelompok yakni makanan pembentuk pH asam yakni protein, lemak dan karbohidrat. Makanan pembentuk pH basa yakni sayur dan buah khususnya, buah yang rendah kalori tapi banyak mengandung air.

Sebagai contoh hadis di atas; Kurma dan Mentimun serta Melon, dari segi gizi kurma sedikit mengandung air tapi berkalori tinggi yakni 70% kalori, sementara Mentimun dan Melon sedikit mengandung kalori sementara air sekitar 95%.

Bagaimana dengan protein, lemak, dan karbohidrat? Mengapa dikatakan makanan pembentuk asam? Karena kelompok makanan ini banyak akan menghasilkan asam. Setelah dicerna makanan ini akan membentuk karbohidrat : CO2 + H20; lemak : C02 + H20; dan protein : C02 + H20 + urea.

Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang

Karbondioksida atau C02 akan bergabung dengan air akan membentuk asam karbonat : C02+H20  H2C02 (asam karbonat). Asam karbonat inilah yang akan memengaruhi keasaman tubuh dengan menggeser pH ke arah yang lebih rendah sehingga tubuh menjadi lebih asam.

Protein merupakan ikatan kompleks asam amino yang memiliki kandungan asam yang relatif kuat. Karena ketika berada di dalam darah akan terionisasi 3 milliequivalen ion negatif yang membuat darah dalam keadaan asam. Demikian pula dengan asam lemak dan karbohidrat ampas metabolismenya membuat tubuh asam.

Oleh karena itu, tubuh cenderung ber-pH asam karena struktur tubuh dibentuk oleh ketiga unsur ini. Itulah sebabnya kita harus berikhtiar untuk menyeimbangkan pH tubuh agar tetap sehat. Hal ini dikenal sebagai homeostatis.

Berapakah pH Tubuh yang Ideal?

Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat

PH tubuh dapat diukur melalui air liur, air seni, dan darah, yang paling baik adalah mengukur pH darah. Cara yang paling praktis dan murah untuk mengukur pH adalah dengan memakai kertas lakmus yang dapat anda beli di apotik dengan harga yang terjangkau. Jika pH diukur dengan skala 1 sampai 14, maka pH netral adalah skala 7, dan di bawah 7 adalah asam sedangkan di atas 7 adalah basa. Namun pH darah yang ideal adalah 7,365.

Apa Dampak pH Asam terhadap tubuh?

Dalam pengamatan saya sebagai praktisi Medicine Integratif. Saya mengumpulkan berbagai informasi dari pasien-pasien penyakit kronis dan salah satu penyebab yang paling berpengaruh timbulnya penyakit kronis dalam hal ini penyakit degeneratif adalah akibat pola makan yang buruk.

Saya berani mengatakan hampir 90 % akibat pola makan buruk. Salah satu dampak pola makan buruk ini adalah terbentuknya pH tubuh asam. Kelebihan asam dalam cairan dan jaringan tubuh adalah sumber dari segala penyakit. Tubuh rentan terhadap bakteri, menyebabkan timbul penyakit degeneratif seperti diabetes, asam urat, hipertensi,stroke, dan kanker.

Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati

Bagaimana bisa pH asam begitu sangat berpengaruh negatif terhadap tubuh? Begini ceritranya: ketika pH asam berlebih dalam tubuh maka tubuh akan melakukan usaha agar asam itu tidak merusak jaringan dan organ. Oleh sebab itu, tubuh menghasilkan sel lemak untuk membawa asam menjauh dari organ vital agar organ tersebut aman. Namun karena ketidaktahuan maka pola makan anda tidak dikoreksi dan tubuh anda makin asam, tubuh anda pun kian bertambah karena tubuh terus manghasilkan sel lemak.

Hal ini dapat dilihat dari orang-orang obesitas yang doyan makan. Semakin doyan makan, maka tubuh pun kian tembem dan asam. Dari tubuh obes mudah timbul berbagai penyakit.

Selain itu jika jaringan terlampau asam maka kadar oksigen akan menurun dan metabolisme sel akan terhenti sehingga energi tidak diproduksi yang menyebabkan sel sakit dan mati. Untuk menghindari hal-hal negatif ini maka tubuh berusaha menetralisis kelebihan asam dengan cara menarik mineral penetral asam yaitu Natrium, Kalium,Kalsium dan Magnesium.
Jika cadangan mineral ini tidak tercukupi karena pola makan buruk, maka mineral akan diambil dari deposit tubuh seperti Kalsium dari tulang dan Magnesium dari otot. Dan kekurangan mineral ini akan berdampak buruk pada tubuh. Kekurangan Kalsium mudah menyebabkan terjadinya osteoporosis. Defisit Magnesium akan mengganggu fungsi otot seperti otot jantung. Begitu pula pada kekurangan Natrium mengganggu fungsi saraf dan Kalium bedampak pada gangguan fungsi pembuluh darah.

Saya telah melihat pada mikroskop elektron darah penderita penyakit kronis seperti diabet, kanker, dan hipertensi. Darah mereka tentu saja asam, mengalami pengentalan atau Roleu.

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah

Normalnya sel darah merah itu tidak kaku tapi lentur, yang bermanfaat mengikat oksigen dan nutrisi. Dan satu sel dengan sel lainnya, tidak saling lengket, berpencar. Sementara Roleu sel darah , mereka saling lengket bagai uang koin yang tersusun.

Kondisi ini menyulitkan sel darah merah mengikat oksigen dan nutrisi. Akibatnya sel-sel tubuh kekurangan oksigen dan nutrisi: asam amino, asam lemak, glukosa, mineral, vitamin, dan enzim.

Mengapa darah bisa kental atau Roleu, karena makanan tidak tercerna dengan baik akibat bakteri baik penghuni lambung dan usus yang bermanfaat membantu pencernaan berubah menjadi oportunistik dan bersifat jahat.

Bakteri ini mefermentasi makanan menjadi zat beracun bagi tubuh seperti asetaldehid, aloksan dan ampas-ampas metabolisme lainnya.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh

Toksin-toksin inilah yang akan mencemari darah, jaringan dan organ tubuh, yang oleh tubuh berusaha membersihkannya dengan proses inflamasi. Namun karena kondisi asam yang berlangsung lama, proses inflamasi pun berlangsung korinis dan inflamasi kronis adalah penyebab terjadinya semua penyakit kronis.

Jika menelaah dampak buruk pH tubuh yang asam. Maka, sungguh luar biasa, jika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, 14 abad yang lampau telah mengajari ummatnya agar menjaga keseimbangan pH tubuh melalui diet.

Kini Anda bertanya? Bagaimanakah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam meramu menu untuk menyeimbangkan asam-basa tubuh? Nantikan tulisan berikutnya. Wallahu A’lam Bishawab. Salam sehat.

(AK/R01/RS3)

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam

 

Mi’raj News Agency (MINA)
*dr. Suwardi Sukri, Integratif Medicine adalah penulis buku kesehatan dan novel pembangun jiwa. Ia juga sebagai penceramah kesehatan spiritual, narasumber seminar dan trainer kesehatan Integratif Medicine. Pengasuh acara Nikmatnya Hidup Sehat pada Wesal TV juga Kontributor Majalah Luar Biasa.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-2] Rukun Islam, Iman, dan Ihsan

Rekomendasi untuk Anda