Jakarta, MINA – Dalam rangka memperkuat pemahaman dan praktek dakwah Islami yang inklusif dan berdampak positif, The 11th Jakarta Marketing Week’ menyelenggarakan sesi panel yang mengangkat tema “Rahmatan Lil Alamin Da’wah Ways”.
Sesi Rahmatan Lil Alamin Da’wah Ways memberikan wawasan baru dan inspirasi bagi peserta untuk berkontribusi dalam menyebarkan pesan rahmat Islam kepada masyarakat secara luas yang diselenggarakan pada Kamis (15/6) di Grand Atrium Kota Kasablanka Jakarta.
Ustadz Handy Bonny (Ustadz Muda), H. Bukhori Sail Attahiry, Lc. MA. (Kepala Bidang Penyelenggaran Peribadatan Masjid Istiqlal), dan Putri Dwiandari (President Hijabers Community) hadir membagikan pengalaman dan pemahaman yang mendalam dalam bidang dakwah serta berbagi pengetahuan dan wawasan yang bermanfaat bagi peserta.
Platform diskusi yang menarik mengenai pendekatan dan strategi dalam berdakwah yang mengusung konsep “Rahmatan Lil Alamin”, para peserta yang hadir mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai pentingnya menyebarkan pesan-pesan kebaikan dan rahmat kepada semua lapisan masyarakat dengan pendekatan yang inklusif dan berdampak positif.
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
Ustadz Handy Bonny melihat adanya tantangan-tantangan yang dihadapi dalam menyampaikan dakwah kepada generasi Z yang hidup di era digital dan informasi yang begitu pesat.
Ia membahas bagaimana pesan-pesan Islami dapat disampaikan dengan cara yang relevan dan menarik bagi generasi Z yang memiliki minat dan kebutuhan yang berbeda.
“Tantangan dakwah pada generasi Z semakin kompleks. Bagi umat Islam, harapannya adalah dapat memahami dinamika tersebut dan menemukan strategi yang tepat untuk menjangkau dan mempengaruhi generasi muda dengan pesan-pesan Islami yang relevan”.
“Generasi Z memiliki keunikan dan kebutuhan tersendiri, kita perlu menyesuaikan pendekatan dan metode kita agar dapat menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang dapat mereka terima dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka”.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Sementara itu, Putri Dwiandari berbagi perspektif dalam melakukan dakwah komunitas kepada akhwat. Ia menjelaskan bagaimana dakwah dapat dilakukan dengan pendekatan yang menarik dan relevan bagi perempuan Muslim, dengan memperhatikan keunikan dan kebutuhan mereka.
“Dalam era modern, pendekatan yang kreatif dan relevan diperlukan. Cara memahami kebutuhan akhwat, seperti mendengarkan dan berkomunikasi, membangun ikatan melalui kegiatan inspiratif dan relevan, dan mengedepankan nilai Islam,” ujar Putri.
H. Bukhori Sail Attahiry juga menambahkan, “Dakwah tidak hanya terbatas pada lingkungan tertentu. Kita harus mampu menghadapi perbedaan budaya, golongan, bahkan politik dengan pendekatan yang bijaksana, sehingga pesan rahmat Islam dapat tersebar dengan lebih luas”. (L/R11/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda