Teheran, MINA – Puluhan pengunjuk rasa Iran berkumpul di luar Kedutaan Prancis di Teheran untuk mengungkapkan kemarahan mereka pada mingguan satir Charlie Hebdo, yang mempublikasikan kartun yang menyerang otoritas agama dan politik tertinggi Republik Islam itu.
Para pengunjuk rasa, kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa seminari, berkumpul di depan kedutaan di pusat ibu kota Teheran pada Ahad (8/1) sambil memegang plakat untuk mengutuk tindakan mingguan satir Prancis itu, Press TV melaporkan.
Mereka membakar bendera nasional Prancis dan meneriakkan slogan-slogan menentang Prancis, AS, Inggris, dan rezim Israel.
Mereka mengibarkan bendera Iran, memegang foto Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, dan tanda bertuliskan, “Saya akan mengorbankan hidup saya untuk Pemimpin.”
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Para peserta juga meminta pejabat Kementerian Luar Negeri Iran untuk mengambil tindakan yang diperlukan sebagai tanggapan.
Protes serupa juga diadakan di kota Qom yang disucikan di Iran.
Dalam sebuah pernyataan, para mahasiswa seminari itu mengatakan, pemerintah Prancis harus menghentikan dukungannya terhadap tindakan asusila yang tidak masuk akal dengan dalih mendukung kebebasan berekspresi.
Mereka mendesak pemerintah Prancis dan Presiden Emmanuel Macron untuk meminta maaf kepada rakyat Iran.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Majalah Prancis telah menerbitkan beberapa kartun yang menghina Ayatollah Khamenei, setelah majalah sayap kanan yang kontroversial tersebut pada awal Desember mengumumkan kompetisi untuk kartun semacam itu.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan Teheran menganggap pemerintah Prancis bertanggung jawab atas tindakan tidak berbudaya dan tidak manusiawi yang dilakukan mingguan Prancis yang terkenal itu. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata