Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RAKYAT SURIAH KECAM PENJUALAN PEREMPUAN YAZIDI

Rudi Hendrik - Ahad, 24 Agustus 2014 - 10:07 WIB

Ahad, 24 Agustus 2014 - 10:07 WIB

1585 Views

Perempuan Yazidi memasuki Suriah setelah lari dari militan ISIL di Irak (Gambar: ARA News)
<a href=

Perempuan Yazidi memasuki Suriah setelah lari dari militan ISIL di Irak (Gambar: ARA News)" width="300" height="168" /> Perempuan Yazidi memasuki Suriah setelah lari dari militan ISIL di Irak (Gambar: ARA News)

Qamishli, Suriah, 28 Syawwal 1435/24 Agustus 2014 (MINA) – Organisasi Star Union bersama para perempuan Suriah menggelar aksi unjuk rasa di kota Koban di provinsi Aleppo, utara Suriah, mengutuk praktik militan Islamic State (IS/ISIL/ISIS) terhadap perempuan Yazidi Kurdi di wilayah Shingal, Irak Utara.

Protes dimulai dari lapangan Azadi di pusat Koben, di mana banyak perempuan dari masyarakat dan organisasi berpartisipasi, mengutuk perbuatan radikal kelompok ISIL terhadap rakyat di Shingal, terutama perempuan Yazidi yang dilaporkan dijual di pasar gelap Mosul, Irak, serta Al-Shaddadi dan Al-Hol di daerah Hasakah, Suriah.

Slogan-slogan poster yang diangkat ditulis dalam bahasa Kurdi, Arab dan Syriac, menyebutkan “Tidak untuk terorisme terhadap Yazidi Kurdi”, ARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.

Para pengunjuk rasa Jumat yang lalu itu menuntut masyarakat internasional dan organisasi hukum dan kemanusiaan untuk mengambil tindakan terhadap aksi yang tidak adil dan pembantaian brutal yang dilakukan terhadap perempuan dan anak di Shingal.

Baca Juga: Di Balik Hijab, Ada Cinta

Berbicara kepada ARA News, anggota organisasi Solidaritas Perempuan Kurdistan, Sherin Shiwesh, mengatakan, pembantaian dan penghinaan terhadap perempuan di Shingal, dan menjual mereka di bawah bendera Islam oleh kelompok teroris, adalah praktek-praktek tidak bermoral dan tidak relevan dengan Islam.

“Diamnya masyarakat internasional terhadap kejahatan tersebut merupakan pelanggaran hak-hak perempuan karena mirip dengan praktek pra-Islam terhadap perempuan seperti pembunuhan bayi perempuan,” Shiwesh menyimpulkan. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Menjadi Pemuda yang Terus Bertumbuh untuk Membebaskan Al-Aqsa

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Kolom
Kolom
Khadijah