Oleh: Sajadi, Wartawan MINA
Ramadhan merupakan bulan yang dinanti-nanti bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Saat memasuki bulan ini, orang yang beriman diwajibkan mengerjakan puasa selama satu bulan penuh.
Kewajiban berpuasa sudah ditegaskan oleh Allah Subhanahu Wata’ala dalam firman-Nya:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 183)
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam juga bersabda:
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ
“Telah datang Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan,” (HR. Ahmad).
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
Terdapat banyak kemuliaan di bulan Ramadhan, salah satunya yaitu seluruh amal ibadah yang dilakukan akan diberi pahala yang berlipat ganda. Oleh karena itu, setiap Muslim berlomba-lomba untuk melakukan amal kebaikan di bulan yang mulia ini.
Lantas, amalan apa saja yang perlu ditingkatkan selama bulan Ramadhan. Terdapat tiga amalan utama yang dapat dilakukan seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam:
1. Shalat
Secara singkat, meningkatkan shalat berarti yang awalnya hanya sekadar mengerjakan yang fardu lima waktu sehari semalam, maka kini ditambah dengan yang sunah.
Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati
Banyak macam shalat sunah, salah satunya adalah shalat sunah rawatib, yaitu shalat yang melekat dengan salat fardu yang dapat dilakukan sebelum maupun setelah salat fardu.
Shalat rawatib terdiri dari dua belas rakaat, di antaranya dua rakaat sebelum Subuh, empat rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat setelah Zuhur, dua rakaat setelah Magrib, dan dua rakaat setelah Isya.
Jika dua belas rakaat dari shalat sunah rawatib ini konsisten dilakukan, maka akan dibangunkan baginya satu rumah di surga. Dari Ummu Habibah, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah
Artinya: “Barangsiapa mengerjakan shalat sunnah dalam sehari-semalam sebanyak 12 rakaat, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim, no. 728).[2]
Selain shalat sunah rawatib, terdapat pula shalat sunah mutlak yaitu shalat yang berdampingan dengan shalat fardu tetapi ada pula yang terpisah, seperti shalat syuru’, dhuha di pagi hari dan di malam harinya terdapat shalat tahajud, shalat tarawih serta witir.
2. Berinteraksi dengan Al-Quran
Banyak berinteraksi dengan Al-Quran merupakan salah satu sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam karena memberikan manfaat yang sangat banyak baik di dunia maupun di akhirat dan di bulan inilah, Al-Quran diturunkan ke dunia sebagai petunjuk bagi manusia.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh
Berinteraksi dengan Al-Quran dapat dilakukan seperti membacanya dengan menargetkan khatam beberapa kali selama Ramadhan dan bagi yang sudah ahli dapat mengajarkannya.
3. Infak dan Sedekah
Perbanyaklah infak dan sedekah di bulan Ramadan karena bertepatan dengan waktu yang mulia sehingga setiap amalan akan dilipatgandakan pahalanya. Selain itu, infak dan bersedekah dapat membantu banyak orang yang membutuhkan.
Dalam hadis Ibnu Abbas r.a. disebutkan:
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau bertambah kedermawanannya di bulan Ramadan ketika bertemu dengan malaikat Jibril, dan Jibril menemui beliau di setiap malam bulan Ramadan untuk mudarosah (mempelajari) Al-Qur’an” (HR. Al-Bukhari).[4]
Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam adalah orang yang sangat luar biasa dermawan dan bertambah dermawan lagi ketika tiba Ramadan. Maka dari itu, tingkatkanlah rasa kedermawanan, berikanlah infak maupun sedekah sesuai dengan kemampuan masing-masing. Memberi itu tidak harus dengan uang tetapi dapat pula memberi dengan makanan sebagaimana sabda Rasulullah:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-2] Rukun Islam, Iman, dan Ihsan
Artinya: “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192, Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadis ini sahih).[5]
Berdasarkan beberapa amalan utama yang telah dijelaskan di atas dapat diketahui bahwa setiap amalan yang dilakukan di bulan Ramadhan memiliki manfaat yang luar biasa, salah satunya yaitu pahala yang dilipatgandakan.
Maka dari itu, marilah kita jalankan puasa di bulan Ramadhan dengan ikhlas, konsisten dan bersungguh-sungguh agar dapat meraih ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wata’ala, dan dapat memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. Aamiin. (A/RE1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)