Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ramadhan Momentum Tingkatkan Kualitas Diri

sajadi - Sabtu, 25 Maret 2023 - 07:36 WIB

Sabtu, 25 Maret 2023 - 07:36 WIB

12 Views

Oleh: Sajadi, Wartawan MINA

Allah berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah [2]: 183).

Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat

Melalui ayat yang mulia ini, Allah Subhanallahu wata’ala menjelaskan, puasa di Bulan Ramadhan diwajibkan bagi hamba-hamba-Nya dengan tujuan agar mereka menjadi orang-orang yang bertakwa.

Imam Ibnu Jauzi menyebutkan, puasa merupakan wasilah yang paling cepat untuk menjadi orang yang bertakwa. Hal itu karena orang yang berpuasa dilarang melakukan kemaksiatan yang apabila melakukannya akan merusak pahala puasanya.

Orang yang berpuasa dilarang ghibah, berbohong, adu domba, melihat lawan jenis tanpa hajat, berkata kotor, dan menghina orang lain. Inilah yang menjadi argumentasi Imam Ibnu Jauzi bahwasanya orang puasa itu akan membawa kepada ketakwaan pada Allah Subhanallahu wata’ala.

Oleh karena itu, Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan kualitas diri menjadi orang-orang yang bertakwa.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

Jangan sampai bulan yang mulia ini terlewat begitu saja tanpa ada perubahan diri yang lebih baik, bahkan hanya mendapatkan lapar dan haus seperti sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam:

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath-Thabrani).

Dari hadis tersebut artinya bahwa berpuasa tidak hanya menahan diri dari godaan makanan dan minuman, tapi juga mengontrol hawa nafsu serta kesempatan untuk meningkatkan ibadah baik yang wajib maupun yang sunah.

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

Beberapa amalan yang dapat dilakukan di bulan ramadhan guna meningkatkan kualitas diri agar menjadi lebih baik, seperti shalat malam, tadarus Al-Quran, i’tikaf, umrah, memberi makan fakir miskin, infaq/sedekah, dan lainnya.

Berbagai upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kita sebagai mukmin. Kualitas sangat dipentingkan dalam ajaran Islam. Bahkan dalam bukunya Fikih Prioritas, Syaikh Prof. Yusuf Al-Qaraddawi menggambarkan Islam mementingkan kualitas dulu dibandingkan dengan kuantitas.

Dengan mendasari pemahaman mereka pada Al-Quran, para ulama membagi kualitas manusia menjadi tiga. Pertama adalah manusia yang dzalim li-nafsih, yakni orang yang tidak memiliki panduan nilai dan norma dalam hidupnya. Ia menjadi tuna moral. Tindakannya didasarkan pada ego dan kepentingan pribadinya.

Kualitas manusia yang kedua adalah muqtashid, yaitu orang yang mengalami semacam dualisme kepribadian. Suatu saat ia melaksanakan perintah-perintah agama seperti mengerjakan salat dan melaksanakan haji. Tapi pada saat lain ia melakukan kemaksiatan.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

Kualitas manusia yang ketiga disebut dengan sabiq bil-khairat, yaitu muslim yang orientasi kehidupannya untuk melakukan kebaikan dan kebenaran sesuai dengan natural Allah serta ajaran Rasulullah. Hidupnya dipanglimai oleh aturan-aturan agama dan nilai-nilai Islam. Kehidupannya didedikasikan untuk beribadah kepada Allah.

Puasa di bulan Ramadan sejatinya dapat digunakan untuk mencapai kualitas sabiq bil-khairat dan menjadikan kaum beriman orang-orang yang sabar dan memiliki kemampuan untuk mengontrol diri. (A/RE1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang

Rekomendasi untuk Anda

Ramadhan 1445 H
Tausiyah
Tausiyah
Dunia Islam
Indonesia