Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratusan Anak Kongo Meninggal Kekurangan Gizi

Hasanatun Aliyah - Ahad, 28 Mei 2017 - 03:37 WIB

Ahad, 28 Mei 2017 - 03:37 WIB

363 Views

(Foto: Worldbulletin)

(Foto: Worldbulletin)

Provinsi Tanganyika, Kongo, 1 Ramadhan 1438/ 27 Mei 2017 (MINA) – Organisasi kemanusiaan Médecins Sans Frontières/Dokter Lintas Tanpa Batas (MSF)  dan pemimpin setempat mengatakan pada Jumat (26/5) bahwa ratusan anak-anak dari pengungsi Republik Demokratik Kongo timur meninggal karena kekurangan gizi.

“Orang-orang yang mengungsi, tinggal di permukiman di sekitar kota Kalemie di provinsi Tanganyika memiliki akses terbatas terhadap perawatan kesehatan dan kekurangan makanan, air, dan tempat penampungan menakutkan yang menyebabkan banyak anak meninggal,” kata pernyataan MSF, demikian Worldbulletin yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Ribuan orang mengungsi, sejak 10 bulan lalu karena bentrokan antarkomunitas di provinsi tersebut, menyebabkan pada kematian. Sudah umum di negara Afrika Tengah kelompok milisi menyerang desa-desa suku dan membunuh orang yang tidak bersalah.

“Anak-anak sekarat karena kekurangan gizi dan penyakit yang dapat dicegah seperti diare dan campak,” kata manajer program darurat Hugues Robert, manajer program MSF.

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

Menurutnya, orang yang kehilangan tempat tinggal tetap, dalam kondisi putus asa dan membutuhkan bantuan kemanusiaan lebih lanjut.

“Selama kampanye vaksinasi campak, MSF mengevaluasi kekurangan gizi pada 5.700 anak di bawah 5 tahun di 10 permukiman ini, dan menemukan tingkat kekurangan gizi di atas ambang darurat: 16 persen kekurangan gizi, 4,5 persen sangat parah,” tambah pernyataan MSF.

Seorang pemimpin lokal di Kalemie, Muasa Lame mengatakan, dalam 10 bulan terakhir lebih dari 200 anak-anak telah meninggal karena kekurangan gizi dan penyakit.

”Mereka terlantar tidak bisa memberi makan kepada anak-anaknya dengan baik karena mereka kekurangan makanan. Mereka juga tidak punya uang untuk membayar perawatan anak-anak. Itu menyebabkan ratusan anak meninggal,” katanya.

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Lebih dari 500.000 orang mengungsi antara Juli 2016 dan Maret 2017 karena kekerasan, menurut perkiraan PBB, lebih dari 44.000 orang tinggal di permukiman di sekitar kota Kalémie.

MSF telah meminta peningkatan respon kemanusiaan di wilayah Kalémie dan Kansimba dari badan-badan PBB dan pemerintah.(T/R10/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Internasional
Afrika
Palestina
Palestina