Tel Aviv, MINA – Menurut surat kabar Maariv, ratusan pengunjuk rasa dan keluarga tawanan Israel di Gaza berkemah semalam di Tel Aviv untuk meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar tidak menyabotase kesepakatan pertukaran tersebut.
Para pengunjuk rasa menuntut agar delegasi negosiasi Israel yang melakukan perjalanan ke Doha pada hari Senin, diberikan kewenangan penuh untuk menyelesaikan kesepakatan yang memastikan pengembalian semua tawanan sekaligus.
Protes hari Ahad (9/3) terjadi setelah sebelumnya ribuan demonstran mengepung kantor pusat kementerian pada hari Sabtu untuk menuntut penyelesaian kesepakatan gencatan senjata.
Einav Zangauker, ibu dari tawanan Israel Matan, menyerukan tekanan publik yang berkelanjutan kepada pemerintah untuk menyelesaikan kesepakatan tersebut.
Baca Juga: Hamas: Netanyahu Harus Bertanggung Jawab Atas Kelaparan Sandera Israel
Keluarga tawanan dan aktivis Israel berencana untuk berdemonstrasi setiap hari di sekitar Kementerian Pertahanan dan melakukan aksi duduk semalam untuk menambah tekanan kepada pemerintah Netanyahu agar menyelesaikan kesepakatan tersebut.
Perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan telah berlaku sejak Januari, menghentikan perang genosida Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 48.400 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan meninggalkan daerah kantong itu dalam reruntuhan.
Sejauh ini, 25 sandera Israel dan lima pekerja Thailand telah dibebaskan berdasarkan perjanjian tahap pertama dengan imbalan hampir 2.000 tahanan Palestina. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Korban Syahid di Gaza Naik Menjadi 48.458 Jiwa