Istanbul, 1 Safar 1436/24 November 2014 (MINA) – Sejumlah dokter dan staf medis Suriah, mengungkapkan, kondisi hidup dan kemanusiaan warga sipil yang tinggal di daerah kekuasaan pasukan Presiden Bashar Al-Assad lebih buruk daripada di daerah yang dikuasai milisi ISIS.
Sumber dokter Suriah mengungkapkan kepada New York Times (NYT) di Istanbul, Turki, lebih 560 dokter dan perawat dilaporkan tewas oleh pasukan rezim sejak awal perang Suriah pada 2011, dan sebanyak 155 pusat kesehatan telah dibom sejauh ini, ARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Bom barel adalah senjata paling mematikan yang digunakan oleh pasukan pro-Assad, menyebabkan bangunan rusak parah dan menyebabkan kematian serta cedera puluhan korban sekaligus.
“Bom-bom meledak dengan kekuatan yang hebat dan luas, mengamputasi anggota badan dan pecahan bom mengarah ke seluruh tubuh,” kata seorang dokter Suriah.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Seorang dokter mengisahkan kejadian mengerikan tentang seorang ibu dan anak yang tubuhnya hancur berantakan, sementara tangan mereka tetap saling menggenggam.
“Ketika bekerja di sebuah rumah sakit lapangan, menjadi seperti kematian, sulit membayangkan bagaimana adanya kesempatan hidup,” dokter Suriah menegaskan kepada NYT.
Sejumlah dokter dan perawat Suriah melancarkan kampanye yang menyeru Amerika Serikat membantu menciptakan zona aman di Suriah Utara, untuk memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan dan menyelamatkan nyawa ribuan warga sipil yang terlunta akibat perang saudara itu. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama