Chicago, MINA – Ratusan anggota komunitas Palestina dan Arab serta anggota organisasi hak asasi manusia berpartisipasi dalam pawai kendaraan yang menyusuri jalan-jalan Chicago, Illinois, Amerika Serikat (AS), Senin (23/12).
Aksi tersebut untuk menuntut larangan penjualan senjata kepada negara penjajah dan diakhirinya semua bantuan AS kepadanya, untuk memaksanya mengakhiri perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Para peserta mengibarkan spanduk dan bendera Palestina di kendaraan yang melaju di dekat pusat perbelanjaan dan pertemuan manusia yang mempersiapkan Natal, untuk mendorong mereka mengambil langkah serupa selama periode ini, untuk mendukung hak-hak Palestina.
Mereka juga meminta anggota Kongres dari negara bagian tersebut untuk mengambil tindakan segera guna menghentikan pembantaian yang dilakukan oleh Zionis Israel di Gaza, dan untuk memberikan bantuan kepada warga di Jalur Gaza utara, yang telah diblokade selama lebih dari 50 hari.
Baca Juga: Trump: Hentikan Transgender di Amerika hanya Ada Pria dan Wanita
Aksi protes tersebut merupakan bagian dari gerakan yang lebih luas di seluruh Amerika Serikat yang bertujuan untuk menarik perhatian terhadap krisis kemanusiaan di Gaza dan mengadvokasi diakhirinya kampanye pembersihan etnis Israel yang sedang berlangsung di Palestina.
Seruan untuk embargo senjata terhadap Israel telah memperoleh daya tarik yang signifikan, khususnya di antara kelompok progresif dan pro-Palestina, yang berpendapat bahwa pemerintah AS harus menghentikan bantuan militernya kepada Israel hingga negara itu menghentikan serangan militernya di Gaza dan mematuhi hukum internasional.
Sementara pasukan penjajah Israel masih melakukan agresi bar-bar dengan melakukan lima pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir, yang mengakibatkan tewasnya sedikitnya 58 warga Palestina dan melukai 86 lainnya, menurut laporan medis Kementerian Kesehatan Palestina.
Jumlah korban tewas warga Palestina di Gaza akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 45.317 korban jiwa yang dilaporkan, dengan tambahan 107.713 orang mengalami luka-luka, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
Baca Juga: Ekonomi Inggris di Ambang Krisis, Ini Tandanya
Menurut sumber yang sama, layanan darurat masih belum dapat menjangkau banyak korban dan mayat yang terperangkap di bawah reruntuhan atau berserakan di jalan-jalan di daerah kantong yang dilanda perang itu, karena pasukan penjajah Israel terus menghalangi pergerakan ambulans dan kru pertahanan sipil.
Serangan genosida Israel terus berlanjut tanpa henti meskipun ada seruan dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk gencatan senjata segera dan arahan dari Mahkamah Internasional yang mendesak tindakan untuk mencegah genosida dan meringankan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Sebut Putin Ingin Temui Dirinya, Bahas Ukraina