Bristol, Inggris, 16 Rabi’ul Akhir 1437/26 Januari, 2016 – Ratusan orang dari berbagai macam golongan datang berkumpul di Masjid Bristol, Inggris dalam acara minum teh bersama awal pekan ini.
Mereka berkumpul sebagai aksi solidaritas dan mengecam atas terjadinya pelemparan roti isi daging babi di pintu masjid tersebut pekan lalu dan kejahatan rasial yang dilakukan oleh empat orang pelaku.
Zaheer Shabir, Juru Bicara Masjid Jamia Bristol mengatakan, orang-orang yang datang ke masjid Bristol adalah orang penuh dengan cinta dan memiliki rasa toleransi yang tinggi.
“Saya berfikir ini adalah sesuatu yang harus dipercaya, pelukan besar penuh dengan cinta mengalir dari orang-orang yang datang ke masjid untuk menunjukan toleransi dan menghormati satu sama lain,” katanya seperti yang dikutip dari itv.com dan diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Walikota Bristol, George Ferguson dalam pidatonya mengatakan, jika ada salah satu warga Bristol mengalami kejadian duka, maka warga Bristol lainnyta juga merasakannya.
“Seorang warga Bristol mengalami penyerangan, di sinilah warga Bristol, satu orang mengalami penyerangan, itu adalah serangan terhadap seluruh warga Bristol,” katanya.
Ia juga sangat bangga atas respon peduli warga Bristol atas kejadian yang tidak mengenakkan terjadi kepada warga Muslim di Bristol, dan warga Bristol memiliki rasa solidaritas yang tinggi.
“Saya sangat senang pada respon (warganya), ini membesarkan hati saya, bahwa kita punya orang-orang dari semua agama, semua warna, semua masyarakat datang ke sini untuk menunjukkan solidaritas mereka dengan Masjid Jamia,” katanya.
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat
Empat orang pelaku, yakni Alison Bennett (46) , Mark Bennett (48), Kevin Crehan (34) dan Angelina Margaret Swales (31) ditangkap dan telah bebas bersyarat atas dakwaan melanggar ketertiban umum, yaitu kejahatan rasial.
Mereka telah dibebaskan dengan jaminan dilarang masuk atau berada di area sekitar 100 meter dari masjid mana pun, sampai mereka diadili kembali pada 25 Februari mendatang.
Masjid Jamia Bristol sendiri berdiri pada 1968, menempati bekas Gereja St. Katherine yang telah tidak digunakan sejak tahun 1964. Masjid berkubah warna hijau dengan satu menara tersebut dapat menampung sekitar 840 jamaah. (T/Roy/P001)
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)