Bogor, 15 Ramadhan 1438/10 Juni 2017 (MINA) – Rana Setiawan, Redaktur Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) mengajak umat Islam dapat menggunakan media sosial (medsos) untuk amar ma’ruf nahi mungkar.
“Medsos memang tidak bisa dihindari sebagai sarana silaturahmi, berjumpa dengan teman lama hingga saling bermuamalah. Namun jangan sampai kemudian menerima dan mengirim ulang info-info yang hoax, belum jelas kebenarannya,” ujarnya di hadapan jamaah Tarawih Masjid At-Taqwa Kompleks Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam (10/6/2017).
Rana yang juga adalah Kordinator Liputan (Chief Reporters) MINA menambahkan, justru medsos dapat digunakan sebagai sarana amar ma’ruf nahi mungkar, menyeru pada kebaikan dan mencegah kemungkaran melalui dunia maya.
Al-Quran sudah memberikan arahan bagaimana orang-orang beriman itu harus bersikap teliti, fatabayyanu, dalam menerima setiap berita, yang dapat membawa fitnah, lanjutnya, menyebutkan Surat Al-Hujurat ayat 6.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Rana, yang juga aktif dalam kegiatan Aqsa Working Group (AWG), menyebutkan terbitnya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang hukum dan pedoman bermuamalah melalui media sosial.
Fatwa tersebut lebih menguatkan dan lebih ke arah mencegah pengguna medsos agar tidak terjebak arus penyebaran informasi yang tidak benar, hoaks, fitnah, ghibah, namimah, gosip, pemutarbalikkan fakta hingga permusuhan dan ujaran kebencian.
Ia juga mengingatkan para orang tua, tentang gaya hidup masyarakat saat ini, terutama anak-anak dan remaja, yang banyak menghabiskan waktu dalam beraktivitas di dunia maya hingga berjam-jam.
Data menyebutkan, hampir 75 persen masyarakat Indonesia yang melek internet, menggunakan media sosial, dan sebagian besarnya adalah berusia remaja hingga dewasa.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
“Kondisi medsos yang awalnya dapat digunaka untuk merekatkan ukhuwah Islamiyah, hubungan sosial, tapi belakangan semakin cenderung ke arah negatif,” lanjutnya.
Rana Setiawan, Redaktur MINA juga mengingatkan, agar sebagai orang beriman menjauhi prasangka, dusta, mencari-cari kesalahan orang lain, menyombongkan diri dalam hal duniawi, saling membenci satu dengan yang lain, dan saling berpaling muka.
Salah satu solusi dari penyaringan berita dan penyebaran informasi yang baik dan dan benar adalah melalui media Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) beralamat webs mirajnews.com.
Karena, MINA yang terbit dalam tiga Bahasa (Indonesia, Arab, Inggris) dalam pencarian dan penerbitan berita, didasarkan pada prinsip-prinsip tabayyun, ceck and re-ceck, kemaslahatan umat, tahapan editing oleh editor senior, hingga disiarkan dan disebarkan ke medsos. (L/RS2/P1)
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)