Rehabilitasi Metode Al-Qur’an Kurangi Pelanggaran Narapidana di Malaysia

Putrajaya, 11 Ramadhan 1437/16 Juni, 2016 (MINA) –  Praktek belajar dan membaca Al-Quran ditanamkan di kalangan narapidana adalah faktor membuat Malaysia bangsa terbaik di Asia dalam pencegahan pelanggaran berulang oleh narapidana.

Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi, yang juga Menteri Dalam Negeri, mengatakan metode ini  menggunakan Quran di penjara di seluruh negeri telah terbukti berhasil, dengan hanya sekitar 7,6 persen dari narapidana dapat mengurangi kejahatannya.

“Ini langkah pro-aktif oleh Departemen Penjara adalah terpuji karena kita harus menyadari bahwa narapidana tidak hanya harus dihukum tetapi nilai-nilai Islam harus ditanamkan dalam diri mereka melalui belajar dan membaca Al-Quran, sebagai bagian dari proses rehabilitasi,” jelasnya, seperti dilaporkan Bernama dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (16/6).

“Pada saat yang sama, metode ini juga akan secara tidak langsung menyebarkan ajaran Islam di antara narapidana dan lembaga penjara pada umumnya,” katanya pada peluncuran tingkat nasional Wakaf Al-Quran,” ujarnya.

Menurut Ahmad Zahid, lebih dari 70 persen dari 47.000 narapidana di Malaysia adalah Muslim.

Dia mengatakan langkah yang dilakukan oleh Yayasan Restu dengan kerjasama Departemen Penjara, akan memberikan narapidana dan pasukan keamanan di seluruh negeri dengan Quran dengan Bahasa Malaysia dan terjemahan bahasa Inggris.

Datuk Zahid memberi contoh di Selangor, mantan Menteri Besar Dr Mohamad Khir Toyo pernah menjalani hukuman penjara di Penjara Kajang, tapi sekarang dia seorang guru Quran untuk para tahanan di sana.

“Dia telah mengajar narapidana yang kini dapat membaca Quran, dan mudah-mudahan, ia akan terus ini ketika dia dibebaskan untuk menyebarkan pengetahuan kepada orang lain,” katanya.

Program Waqaf Al-Quran diluncurkan pada tahun 2007 sejauh ini telah dicetak dan didistribusikan 30.000 salinan Al-Qur’an ke berbagai negara seperti Kamboja, Myanmar, Indonesia, Nigeria, Australia, Selandia Baru, Vietnam, Yaman dan Palestina serta sekolah-sekolah agama, masjid dan beberapa lembaga di negara ini.

Pada acara tersebut, Datuk Zahid menyerahkan 3 juta ringgit sumbangan dari pemerintah serta beberapa individu dan perusahaan untuk Yayasan Restu.

Anggota masyarakat yang ingin menyumbang untuk program dapat melakukannya melalui sistem SMS yang disediakan oleh Celcom, Maxis dan Digi untuk antara RM1 untuk RM10.

Mereka hanya perlu mengetikkan WAKAF1 kata untuk menyumbangkan antara RM1 untuk WAKAF10 untuk RM10 dan mengirim pesan ke 33080. Program SMS wakaf akan diadakan sampai 30 September. (T/P005/P4)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.