Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RELAWAN INDONESIA MENIKAHI MUSLIMAH GAZA DI TENGAH PERANG

Rudi Hendrik - Ahad, 17 Agustus 2014 - 21:27 WIB

Ahad, 17 Agustus 2014 - 21:27 WIB

8917 Views

Relawan Indonesia Muhamad Husein dan Muslimah Gaza Jinan Ar Raqb setelah melangsungkan akad nikah. Foto: MINA
Ayah/wali pengantin wanita Fauzi Ar-Raqb  saat melangsungkan ijab qabul dengan pengantin pria asal Indonesia Muhammad Husein bin Aji Muslim di Khan Younis selatan <a href=

Gaza Ahad (17/8). Foto: MINA" width="327" height="216" /> Ayah/wali pengantin wanita Fauzi Ar-Raqb saat melangsungkan ijab qabul dengan pengantin pria asal Indonesia Muhammad Husein bin Aji Muslim di Khan Younis selatan Gaza, Ahad (17/8). (Foto: MINA)

Gaza, 21 Syawwal 1435/17 Agustus 2014 (MINA) – Setelah sempat tertunda, akhirnya seorang relawan Indonesia dari pesantren Al-Fatah yang tergabung dalam Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) berhasil melangsungkan akad nikahnya pada Ahad (17/8) di Jalur Gaza, di masa perang masih berlangsung sejak awal Juli lalu.

Muhammad Husein bin Aji Muslim meminang seorang muslimah asal Khan Younis, selatan Gaza  yang bernama Jinan Ar-Raqb kurang dari sebulan sebelumnya, di mana pernikahan itu sempat tertunda menyusul perang yang masih berkecamuk di  Gaza  awal Agustus lalu.

Aqad nikah di masa gencatan senjata pihak Palestina dan Israel ini berlangsung sederhana di Kantor Urusan Agama Kota Gaza dan dihadiri oleh ayah pengantin wanita sedangkan Muhammad Husein didampingi para relawan MER-C diantaranya ketua MER-C cabang Gaza, Muqarrabin Al-Fikri, Reza Ardila, Lutfhi, dan Nur Ikhwan Abadi.

Akad langsung dipimpin ayah pengantin wanita Fauzi Ar-Raqb, di mana  suasana khidmat dan khusuk nampak terlihat terlepas masih dalam suasana belum berakhirnya peperangan antara pejuang Palestina dan penjajah Israel.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Muhammad Husein sendiri mengaku bahagia bisa melangsungkan pernikahannya dengan muslimah di Gaza. “Alhamdulillah impian saya menjadi nyata, dan ini merupakan berkah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, saya dapat menikahi muslimah dari Gaza,” katanya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Husein juga mengatakan, “Semoga ini menjadi perekat ukhuwah Islamiyah antar muslimin di Indonesia dan muslimin di Gaza,” kata Husein penuh bahagia.

“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung saya, baik dengan moril atau pun materiil  hingga terlaksananya pernikahan ini, serta mohon doa dari semua untuk keberkahan pernikahan kami,” tambahnya mengucap syukur.

Sementara itu, Jinan Ar-Raqb istri dari Muhammad Husein juga menyatakan kebahagiaanya atas keberlangsungan pernikahan yang sempat tertunda itu.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

“Saya sangat bahagia atas pernikahan ini, dan semoga Allah memberkahi kami berdua. Semoga pernikahan kami menjadi awal kemenangan Palestina dari penjajahan Israel,” ujar Jinan.

Anak kelima dari keluarga Fauzi Ar-Raqb itu juga mendoakan semoga akan banyak lagi pemuda-pemuda dari Indonesia yang menikahi muslimah di Gaza atau pun sebaliknya agar ukhuwah atau jalinan persaudaraan antara kedua negeri ini bisa terjalin erat.

Kronologis pertemuan kedua pengantin

Relawan Indonesia <a href=

Muhamad Husein dan Muslimah Gaza Jinan Ar Raqb setelah melangsungkan akad nikah. Foto: MINA" width="320" height="211" /> Relawan Indonesia Muhamad Husein dan Muslimah Gaza Jinan Ar-Raqb setelah melangsungkan akad nikah. (Foto: MINA)

Muhammad Husein  masuk ke  jalur yang diblokade itu sejak awal 2011 melalui kafilah Asia Caravan to Gaza. Kemudian mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Islamic University of Gaza (IUG) jurusan Syari’ah Islamiyah dan sekarang memasuki tahun terakhir.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Sementara Jinan, muslimah Gaza yang disebut ibunya sebagai “wanita spesial” itu lahir pada 11 Mei 1996.  Ia menyelesaikan hafalan al-Quran 30 juz pada program tahfidzul Qur’an rutin di Gaza Taaj al-Waqar  pada 2010.  Ia juga juara lomba menghafal 300 hadits Nabawi  pada 2012.

Di usianya yang relatif muda, 18 tahun, Jinan berhasil menulis 20 novel karangannya sendiri.

Perkenalan Husein dengan keluarga  pengantin wanita terjadi pada 2011 ketika  hendak mendaftar sebagai calon mahasiswa di IUG. Ayah Jinan merupakan seorang staf adminsitrasi di kampus tersebut. Perkenalan berlanjut hingga Muhammad Husein diundang secara khusus oleh Fauzi ke kediaman mereka di daerah Bany Suhaila Khan Younis.

Terjadilah perkenalan antara Husein dan Jinan dan berselang waktu, keduanya direstui oleh keluarga untuk melangsungkan pernikahan, namun harus menunggu selesainya Jinan di masa sekolah pendidikan menengah atas terlebih dahulu.

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Setelah menunggu sekitar 2,5 tahun akhirnya Husein dan Jinan melangsungkan pernikahannya tepat pada hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-69.(L/K01/P03/P02)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

Rekomendasi untuk Anda