Ankara, MINA – Fawzi al-Juneidi (16) yang dipenjara beberapa bulan lalu oleh otoritas Israel, berjanji akan melanjutkan perjuangan rakyat Palestina melawan pendudukan Israel di tanah Palestina.
“Saya katakan kepada penjajah Israel. Saya akan terus mengambil bagian dalam perlawanan rakyat,” kata Juneidi kepada Anadolu Agency dikutip Mi’aj News Agency (MINA) pada hari Kamis (18/1). “sambil terus melanjutkan studi saya”.
“Pihak berwenang Israel menahan saya dengan harapan menghalangi anak-anak Palestina lainnya untuk mengambil bagian dalam kegiatan perlawanan,” tambahnya. “Tapi dalam hal ini mereka akan gagal.”
Pada 7 Desember, Juneidi ditahan di Tepi Barat saat berunjuk rasa melawan keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Al-Quds (Yerusalem) sebagai ibu kota Israel.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Setelah penangkapannya, foto Juneidi yang dalam keadaan dibekuk dan ditutup matanya dengan cepat menjadi simbol demonstrasi Palestina yang sedang berlangsung melawan keputusan Trump.
Diambil oleh jurnalis foto Anadolu Agency Wisam Hashlamoun, foto tersebut kemudian memenangkan kompetisi“Photos of the Year” 2017.
“Mereka tidak memukul saya di penjara, tapi mereka menggunakan taktik intimidasi, seperti berulang kali memukul pintu sel saya setiap malam,” kata Juneidi mengisahkan saat ia berada dalam tahanan Israel.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Terkait fotonya yang sekarang terkenal, Juneidi mengatakan bahwa dia akhirnya bisa melihat gambar itu di sebuah surat kabar Israel sekitar sepuluh hari setelah dia dipenjara.
“Saya ditahan selama 22 hari sebelum akhirnya dibebaskan dengan jaminan. Keluarga saya membayar 10.000 shekel Israel (kira-kira US$ 2.800 dolar),” kata remaja Palestina tersebut.
Dia datang ke Turki hanya satu hari setelah dia diberi tahu oleh pengacaranya bahwa dia bisa bepergian ke luar negeri.
“Jadi kami datang ke Turki di mana kami melihat betapa kami dicintai oleh orang-orang Turki,” katanya.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Di negara itu, remaja itu bertemu khusus dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
“Saya telah menyampaikan ucapan terima kasih secara khusus kepada Presiden Erdogan dan orang-orang Palestina,” tambah al-Juneidi. “Memang benar orang Turki mencintai kami, tapi percayalah, kami lebih mencintai mereka.”
Setelah Juneidi dibebaskan dari penjara, ia melihat Presiden Erdogan menunjukkan foto remaja itu pada sebuah konferensi pers. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya