Gaza, MINA – Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, melakukan serangan balasan dengan melakukan pengeboman terhadap Tel Aviv dengan serangan rudal pada Senin (16/10) sebagai tanggapan atas pembantaian militer Israel terhadap warga sipil di Jalur Gaza.
Dikutip dari PIC, Brigade Al-Qassam mengebom Tel Aviv dan Yerusalem yang diduduki dengan serangan rudal sebagai tanggapan serangan Israel yang menyasar warga sipil, bertepatan dengan sidang di Knesset, sehingga anggota parlemen dievakuasi ke tempat perlindungan.
“Rudal Al-Qassam menyebabkan terganggunya sidang Knesset dan pertemuan keamanan yang dihadiri Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken,” jelas PIC.
Otoritas pendudukan mengevakuasi gedung Knesset Israel setelah sirene dibunyikan selama sesi rapat di hadapan presiden entitas tersebut dan perdana menteri pendudukan, yang mengeluarkan ancaman dalam pidatonya, mengklaim bahwa tujuan agresi brutalnya adalah untuk melenyapkan Hamas.
Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza
Pihak pendudukan mengakui bahwa sebuah permukiman di Tela Aviv dirusak akibat pengeboman.
Pada Senin malam, Brigade Al-Quds mengumumkan serangan dengan lebih dari 100 rudal yang menargetkan kota-kota dan permukiman di sekitar Jalur Gaza, yaitu Sderot, Ashkelon, Ashdod, Beersheba, Netivot, hingga Tel Aviv dan Yerusalem, sebagai tanggapannya terhadap pembantaian Israel terhadap warga sipil.
Brigade Al-Quds mengumumkan pengeboman pangkalan udara “Hatzrim” dengan salvo rudal. Selain itu, kota Ashdod dan Beersheba yang diduduki, Bandara Ben Gurion juga menjadi sasaran para pejuang dengan serangan rudal sebagai tanggapan atas kejahatan pendudukan terhadap warga sipil.
Pertempuran Badai Al-Aqsa memasuki hari kesepuluh, dengan serangan rudal yang menghancurkan banyak lokasi, penggunaan pesawat bunuh diri Al-Zawari, dan berbagai medan perang serta konfrontasi, sementara jumlah kematian di pihak Israel meningkat menjadi lebih dari 1.500 orang dan korban luka melonjak hingga hampir 3.900 orang dalam waktu sembilah hari. (T/R12/RI-1)
Baca Juga: Ikut Perang ke Lebanon, Seorang Peneliti Israel Tewas
Mi’raj News Agency (MINA)